Liputan6.com, Delhi - Pemandangan darah yang mengalir secara spontan dari mata seorang anak akan mengejutkan hampir semua orang tua. Hal mengerikan itu dialami oleh seorang gadis di India, di mana darah mengalir dari kedua matanya, menurt ibu anak tersebut.
Sebuah studi kasus baru-baru ini oleh dokter mata dari All India Institute of Medical Sciences di New Delhi merinci fenomena medis aneh dan sangat langka yang dikenal sebagai hemolacria pada seorang gadis berusia 11 tahun, demikian seperti dikutip dari Sciencealert.com, Sabtu (20/6/2020).
Menurut ibu gadis itu, air mata darah yang dialami anaknya telah terjadi setiap hari selama seminggu sebelumnya. Tanpa rasa sakit atau emosi yang kuat, garis-garis merah tiba-tiba akan menetes di pipi anak selama beberapa menit, dua hingga tiga kali setiap hari.
Advertisement
"Saya takut dengan kesehatan anak saya," kata ibu itu kepada staf medis. "Darah yang keluar dari matanya mengerikan. Aku harap tidak akan ada kejadian serupa di masa depan."
Tenaga medis menjalankan serangkaian tes untuk menemukan penyebabnya, namun nihil hasil. Pasien tidak memiliki riwayat trauma atau penyakit.
Sementara itu, kelenjar air mata anak tersebut tampak utuh, hasil darahnya jelas, dan selain sel darah, cairan yang dipancarkan dari saluran air matanya tidak biasa.
Para ahli di klinik tidak dapat memberikan petunjuk tunggal yang dapat membantu mereka memahami kasus ini. Meski begitu, saat diamati selama beberapa hari ke depan, anak itu akan terus mengeluarkan air mata darah.
Jarangnya kasus tersebut, ditambah dengan sifat mengejutkan dari hemolacria, membuat tenaga medis mengalami kekurangan materi analisis.
Seorang Dokter Yunani Kuno, Aëtius dari Amida mungkin merujuk pada sesuatu yang serupa ketika ia menggambarkan penyakit masa kanak-kanak yang melibatkan darah yang bocor dari sudut mata. Penulis sejarah medis lainnya seperti Antonio Brassavola dan Rembertus Dodoens juga diduga melaporkan kasus yang berhubungan dengan menstruasi pada wanita remaja.
Simak video pilihan berikut:
Menarik Perhatian
Laporan tentang air mata darah pada gadis muda India itu telah menarik perhatian medis dan media.
Sepuluh tahun yang lalu, National Geographic mendokumentasikan kasus serupa pada seorang gadis India berusia 14 tahun bernama Twinkle Dwivedi, yang kondisinya terkenal dipertanyakan sebagai tipuan di tangan ibu gadis itu.
Pada tahun 2019, sebuah studi medis menggambarkan kasus hemolacria mirip dengan yang baru-baru ini terjadi, pada seorang gadis berusia 16 tahun yang dirawat di rumah sakit di Bangladesh.
Mungkin saja dalam beberapa kasus, hormon bisa berperan. Sebuah studi tahun 1991 yang menguji darah tersembunyi atau 'okultis' di air mata 125 sukarelawan sehat menemukan jejak darah di hampir seperlima dari mereka, paling sering selama siklus menstruasi mereka.
Tetapi kondisinya sama sekali tidak terbatas pada satu jenis kelamin; hanya dua tahun yang lalu, seorang pria paruh baya muncul di departemen darurat Italia dengan darah memancar dari matanya.
Dalam kasus itu, kemungkinan penyebabnya ditemukan: ia tampaknya memiliki hiperemia konjungtiva, sedikit kelebihan darah di membran yang menutupi bola matanya.
Ada banyak kondisi kesehatan lain yang juga bisa membantu menjelaskan beberapa kejadian dari fenomena berdarah, seperti penyakit hemofilia pembekuan darah, atau kelainan pembuluh darah sindrom Osler-Weber-Rendu.
Beberapa obat juga dapat menyebabkan darah bocor ke kelenjar air mata; dan tentu saja, selalu ada kemungkinan semacam tipu daya.
Sayangnya, dalam kasus ibu berusia 11 tahun yang malang ini dan ibunya yang cemas, tidak satu pun dari penjelasan ini yang memberikan ketenangan pikiran. Diagnosis hemolacria-nya tetap 'idiopatik' (tidak diketahui penyebabnya), yang kurang lebih berarti 'salah satu dari hal-hal aneh'.
Berita baiknya adalah tidak ada alasan untuk berpikir bahwa air mata darah adalah penyebab keprihatinan yang berkelanjutan; pada kenyataannya, mereka dapat dengan mudah menghilang --sama anehnya pada saat mereka mulai.
Advertisement