Liputan6.com, Jakarta Jumlah pekerja seks komersial (PSK) anak yang melayani buronan FBI, Russ Albert Medlin terus bertambah.
Menurut pengakuan A alias Ariyana Ahmad (20), dirinya mendatangkan setidaknya 10 pekerja seks komersial (PSK) di bawah umur ke kediaman Russ Albert Medlin di bilangan Jakarta Selatan.
Advertisement
"Kita sudah melakukan pendalaman. Sudah kita tanya berapa korban yang pernah dibawa ke RAM dan sampai saat ini mengaku sekitar 10 (korban)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Sabtu (10/6/2020).
Yusri menerangkan, A alias Ariyana Ahmad (20) mengenal Russ Albert Medlin sejak 2017 silam. Pertama kali bertemu di salah satu tempat hiburan di daerah Jakarta Barat.
"A bekerja di salah satu tempat hiburan di daerah Jakarta Barat sana. Di sana dia mengenal," ujar dia.
Tetapi, karena ada sesuatu hal hubungan di antara keduanya merenggang. Keduanya mulai bertemu lagi pada Februari 2019.
Sejak saat itulah, Ariyana Ahmad menyiapkan beberapa wanita di bawah umur untuk menemani Russ Albert Medlin.
Berdasarkan pengakuannya, setiap minggu ada dua sampai tiga anak di bawah umur yang dihadirkan ke hadapan buronan FBI ini.
"Ini yang masih terus kita dalami. Kalau kita lihat setiap minggu harus suplai ke sana 2 sampai 3 orang kemungkinan bisa lebih dari 10," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kronologi Penangkapan Muncikari
Sebelumnya, polisi menangkap perempuan yang menyuplai anak di bawah umur untuk buronan Federal Bureau of Investigation (FBI) Russ Albert Medlin.
Wanita inisial A (20) bersembunyi di bukit untuk menghindari kejaran polisi, sebelum akhirnya ditangkap di Kecamatan Banjasari, Kabupaten Lebak, Banten pada pukul 13.00 WIB.
Yusri mengatakan, pihaknya telah mendeteksi keberadaan A sebelum penangkapan. Saat dilakukan pengerebekan, A kabur ke atas bukit.
"Memang saat mau dilakukan penangkapan, dia sempat melarikan diri ke atas bukit. Dari kecamatan itu naik ke atas sekitar 4 jam. Tapi sekarang sudah diamankan, sekarang dalam perjalanan menuju Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," kata Yusri.
Dari hasil interogasi awal, pelaku berdiam diri di Banten sejak menjadi buronan Polda Metro Jaya. Kala itu, dia diberitahu temannya sedang dicari-cari polisi usai ada WNA buronan FBI yang ditangkap di Brawijaya, Jakarta Selatan.
"Semenjak mendengar kabar di media bahwa yang bersangkutan menjadi DPO Polda Metro Jaya, kemudian dia melarikan diri ke sana (Banten)," ujar Kombes Pol Yusri Yunus.
Advertisement