Jelang Normal Baru, Sejumlah Pondok Pesantren di Jatim Mulai Disterilkan

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi dan Bojonegoro, Jawa Timur terus melakukan penyisiran ke sejumlah pondok pesantren untuk sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 21 Jun 2020, 01:11 WIB
Suasana di sebuah pondok pesantren di Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi dan Bojonegoro, Jawa Timur terus melakukan penyisiran ke sejumlah pondok pesantren untuk sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

"Seluruh kekuatan personel kami kerahkan dalam serangkaian kegiatan preventif, saat ini disinfeksi di konsentrasikan ke setiap ponpes menjelang penerapan normal baru (new normal)," Humas PMI Kabupaten Banyuwangi Ismiati seperti dikutip dari Antara, Sabtu (20/6/2020).

Hingga saat ini, PMI Kabupaten Banyuwangi intensif melakukan penyemprotan desinfektan di 84 ponpes. Sekaligus memberikan edukasi terkait prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam upaya memutus mata penyebaran COVID-19.

Menurutnya, dalam melaksanakan disinfeksi ini relawan PMI dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dikerahkan, apalagi seperti diketahui di kabupaten ini ada 187 ponpes.

Selain itu, disinfeksi yang dilakukan di setiap ponpes tidak boleh berhenti dan harus dilakukan secara rutin. Kegiatan ini untuk membantu pemerintah dalam menerapkan normal baru sekaligus mempersempit penyebaran COVID-19,

"Kami juga sudah menyalurkan bantuan alat semprot dan cairan disinfektan ke sejumlah ponpes agar disinfeksi bisa dilakukan secara mandiri apalagi menjelang pendaftaran santri baru dan dibukanya kembali kegiatan ponpes," tambahnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Beri Edukasi Tentang Hidup Sehat

Sementara, Kepala Markas PMI Kabupaten Bojonegoro Sukohawidodo mengatakan selain melakukan penyemprotan desinfektan di ponpes, pihaknya juga memberikan edukasi tentang PHBS dan protokol kesehatan.

Kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan sebagai langkah antisipasi menjelang pendaftaran santri baru dan kegiatan ponpes akan diaktifkan kembali. Tidak hanya di ponpes saja, disinfeksi sekaligus edukasi ini juga dilakukan berbagai sarana publik yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

Disinfeksi yang dilakukan merupakan permintaan dari pihak ponpes maupun masyarakat. Diharapkan, warga pun ikut melakukan pencegahan minimalnya untuk dirinya sendiri atau keluarganya yakni selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan. Setiap beraktivitas harus menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi keramaian dan rutin mencuci tangan dengan sabun atau menyemprotkan hand sanitizer.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya