8 Fakta Gerhana Matahari Cincin 2020 yang Muncul Akhir Pekan Ini

Apa sebenarnya gerhana matahari annular atau cincin? Inilah panduan singkat untuk memahami fakta-faktanya, dengan menepis sejumlah mitos yang terkait.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2020, 08:00 WIB
Banner Infografis Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian penduduk Bumi bakal bisa menyaksikan fenomena langka, Gerhana Matahari Cincin. Gerhana ini dikenal dengan nama gerhana matahari annular.

Peristiwa gerhana matahari annular annular terjadi ketika bulan terletak di titik paling jauh dari Bumi pada orbitnya serta lewat di antara Bumi dan matahari.

Bulan kemudian menutupi sebagian matahari. Namun, karena ukurannya lebih kecil, tepi luar matahari tetap terlihat dan membuatnya mirip seperti cincin yang berwarna kemerahan.

Mengutip Business Insider, Sabtu (20/6/2020), mereka yang tinggal di sebagian wilayah Tiongkok, Republik Afrika Tengah, Kongo, Ethiopia, India, dan Pakistan bisa menyaksikan Gerhana Matahari Cincin ini.

Peristiwa ini berlangsung pertama di Afrika Tengah dan waktunya pada hari Minggu, 21 Juni pukul 04.47 waktu setempat.

Sementara, tempat terakhir yang kebagian gerhana matahari cincin adalah Tiongkok, yakni pada pukul 8.32 waktu setempat.

Fenomena gerhana tak hanya akan bisa diamati oleh orang-orang yang ada di lokasi-lokasi di atas.

Mereka yang ada di Eropa bagian selatan dan timur serta Australia bagian utara bisa menyaksikan gerhana.

Bagaimana dengan orang Indonesia? Mengutip laman Antara, Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto menyebut, wilayah Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari.

"Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Maluku dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian," kata Rhorom.

Di tengah banyak laporan tentang apa sebenarnya gerhana matahari annular, inilah panduan untuk memahami fakta-faktanya dengan menepis sejumlah mitos yang terkait, seperti dikutip dari Forbes, Sabtu (20/6/2020).

Simak video pilihan berikut:


1. Hanya Bertahan Satu Detik?

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin Credit: pexels.com/Drew

Tidak, tidak akan. Surat kabar Inggris The Independent melaporkan pada pekan ini bahwa:

"Butuh beberapa menit bagi bulan untuk lewat di depan matahari tetapi gerhana total berlangsung kurang dari satu detik." --Ini sedikit keliru.

Forbes melaporkan: pertama, gerhana itu akan memakan waktu sekitar enam jam di seluruh Bumi.

Di Republik Kongo misalnya, gerhana matahari parsial akan terlihat dari 03:45 UTC dan Matahari akan naik gerhana sebagai "cincin" pada 04:47 UTC.

Secara keseluruhan gerhana itu diperkirakan akan hilang dari permukaan Bumi pada pukul 08:32 UTC, dan gerhana parsial akan berhenti pada pukul 09:34 UTC.

Tergantung di mana Anda berdiri di planet ini, fenomena penampakan tersebut bisa terlihat di mata Anda antara 38 dan 68 detik. Namun secara keseluruhan, penampakannya di Bumi memakan waktu sekitar enam jam.

Kedua, ini bukan gerhana total. Saat itulah seluruh Matahari terhalang oleh Bulan. Itu akan terjadi selanjutnya pada 14 Desember 2020 yang terlihat dari "jalur totalitas" yang sempit melalui Chile dan Argentina.


2. Bukan Gerhana Tahunan

Gerhana Matahari Cincin (GMC). (Dokumentasi BMKG)

Banyak orang keliru memahami bahwa annular sama dengan tahunan (annual). Kenyataannya tidak, karena gerhana ini akan terjadi lebih dari satu kali.

Annular berarti annulus, "cincin kecil" dalam bahasa Latin. Gerhana identik serupa terjadi pada hari Natal 2019 dan 10 Juni 2021. Namun, lihat kalender gerhana dan Anda dapat melihat bahwa itu pasti tidak terjadi setiap tahun:

Gerhana ini pun memiliki jadwal yang berbeda-beda setiap tahunnya. 

Seperti dikutip dari Forbes, ini adalah jadwal gerhana matahari annular 2017-2030:

26 Februari 2017

26 Desember 2019

21 Juni 2020

10 Juni 2021

14 Oktober 2023

2 Oktober 2024

17 Februari 2026

6 Februari 2027

26 Januari 2028

1 Juni 2030


3. Bukan Gerhana Cincin Total

Bulan bergerak menutupi matahari saat fase gerhana matahari cincin di Fuyang, Provinsi Anhui, China, Kamis (26/12/2019). Gerhana matahari yang terjadi pada hari ini dapat diamati dari sejumlah wilayah mulai Afrika timur, seluruh Asia, Samudera India, dan Australia utara. (STR/AFP)

Gerhana matahari cincin (annular) dan gerhana matahari biasa ini berbeda. Semua gerhana matahari terjadi ketika Bulan Baru melewati antara Matahari dan Bumi. Karena orbit Bulan - Bumi berbentuk bulat panjang, jaraknya dari Bumi --dan juga ukurannya yang jelas-- berubah.

Seperti supermoon, ketika gerhana tampak lebih besar atau sama dengan ukuran matahari, gerhana matahari total terjadi. Tapi, ketika Bulan berada jauh, ukurannya yang tampak bisa lebih kecil dari Matahari. Karena tidak bisa menutupi cakram Matahari sepenuhnya, gerhana matahari annular dapat terjadi.


4. Bukan Cincin Api

Gerhana Matahari Cincin sempurna di langit Tanjung Pinang, mengulang sejarah 135 tahun lalu. (foto: Liputan6.com/ajang nurdin)

Semua yang menggunakan istilah 'cincin api' dalam mereferensi gerhana matahari annular merupakan sedikit kekeliruan, menurut Forbes

Sebagai contoh, Fox News mengatakan bahwa: "penikmat langit di area tampilan akan dapat melihat cincin api di sekitar matahari hingga satu menit."

Tak hanya itu, beberapa artikel menuliskan judul "Lord of the Rings" untuk membuat orang semakin penasaran.

Padahal, gerhana annular ini tak lain adalah gerhana matahari parsial, seperti yang dijelaskan pada poin (dan gambar) tiga pada halam di atas sebelumnya.


5. Amerika Utara Tidak Kebagian

Gerhana matahari cincin pada 26 Desember 2019. (LAPAN)

Hanya di Amerika Utara di mana tidak ada gerhana 21 Juni. Ini berkaitan dengan posisinya di titik balik Matahari, dan tergantung di mana Anda berada di planet ini. Titik balik matahari --yang ketika jalur Matahari menembus langit mencapai titik tertinggi di belahan bumi utara-- terjadi pada 21:43 UTC pada 20 Juni 2020. Itu adalah peristiwa global sebagai waktu global.

Di tempat-tempat di mana gerhana ini terlihat sebenarnya terjadi sekitar lima jam kemudian pada 21 Juni 2020, dengan fase parsial gerhana ini dimulai pada 03:45 UTC.

Ini adalah kebetulan alamiah, seperti gerak mundur Merkurius --peristiwa yang sering, alami dan normal.


6. Langit Akan Menjadi Gelap?

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin. (Ist)

Tidak. Gerhana matahari cincin akan membuat langit gelap adalah pernyataan yang sangat berlebihan --cukup berlebihan, bahkan untuk perisitiwa gerhana matahari total sekalipun.

Gerhana matahari annular ini hanya akan menutupi 99.4% dari cakram matahari, jadi cahaya akan turun sedikit pada puncak singkat gerhana tapi tidak akan menyebabkan kegelapan, karena masih ada sedikit ruang untuk cahaya. Bahkan selama gerhana matahari total, langit tampak seperti senja.


7. Gerhana Adalah Sesuatu Hal yang Pasti

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana akan terjadi. Mereka telah diprediksi menggunakan ephemeris yang secara akurat memperkirakan posisi di mana Matahari dan Bulan berada, sehubungan dengan Bumi, tempat bayangan Bulan berada di luar angkasa, dan kapan itu akan berhadapan dengan permukaan Bumi.

Trigonometri bola telah digunakan untuk merencanakan bagaimana bayangan bulan bergerak melintasi permukaan dalam 3D.

Tidak ada kemungkinan bahwa gerhana matahari annular akhir pekan ini tidak akan terjadi.


8. Tidak Tepat untuk Disambungkan dengan Astrologi

Fase gerhana matahari cincin terlihat dari Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/12/2019). Planetarium menyediakan sekitar 10 teleskop dan kacamata khusus agar pengunjung bisa menyaksikan gerhana matahari cincin dengan aman. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jangan sambungkan astrologi dengan gerhana apa pun itu, karena itu sama sekali tidak ada hubungannya. 

Gerhana hari ini pun tidak terjadi pada tempat astorologi Cancer. Matahari sebenarnya berada di perbatasan antara Gemini dan Taurus, dan tidak akan berada di Cancer selama sebulan lagi. Astrologi tidak memiliki kaitan dengan kenyataan.

 

Reporter: Yohana Belinda

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya