7 Hal yang Perlu Dipahami UMKM untuk Dorong Penjualan

Bagaimana caranya agar Anda dapat meningkatkan akses pasar? Berikut 7 Hal yang UMKM perlu pahami untuk meningkatkan penjualan.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Jun 2020, 10:02 WIB
Seorang wanita memilih tas dari rotan selama pameran inacraft 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (24/4). Inacraft 2019 sendiri merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang diikuti sekitar 1.700 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kita ketahui bersama bahwa problematika Usaha Kecil Menengah (UMKM) begitu beragam. Jika ditanya “Apa masalah yang dihadapi UKM?”, biasanya jawaban akan banyak sekali.

Namun, sekarang saatnya pelaku UKM introspeksi apa masalah utama yang menghambat perkembangan usahanya? Apakah itu masalah modal? Atau masalah mencari pasar?

Jika salah satunya masalah pasar, tentunya Anda sebagai pelaku usaha perlu memahami bagaimana bisa memperluas pasar.

Lalu bagaimana caranya agar Anda dapat meningkatkan akses pasar? Berikut 7 Hal yang UMKM perlu pahami untuk meningkatkan penjualan, dilansir dari laman ukmindonesia.id, Minggu (21/6/2020).

1. Pahami keunggulan agar produk laris terjual

“Knows Your Product” alias Ketahuilah Produkmu. Agar produk laris terjual tentunya kita wajib tahu apa nilai keunggulan, atau biasa disebut value proposition, dari produk atau jasa yang dijual.

Merancang nilai keunggulan perlu melakukan analisa pasar. Mulailah dengan mengenali Mengapa seorang pelanggan mau membeli produk Anda? Fitur apa yang ditawarkan dari produk Anda? Apa manfaat dan fungsi dari produk Anda?

Misalnya, kita berjualan tas kulit dan kita menyediakan layanan kustomisasi, alias calon pembeli boleh meminta dibuatkan tas sesuai dengan keinginannya, tidak tergantung pada model yang ada.

Dengan merancang dan memahami tentang manfaat dari produk yang dicari pelanggan, kita dapat menentukan karakteristik pelanggan potensial yang mungkin tertarik dengan produk kita.

Nilai keunggulan UMKM dapat dilihat dari beberapa aspek seperti: harga, kemasan, kualitas, desain, kecepatan, kesiagaan 24 jam, kenyamanan, brand image,kostumisasi, keragaman pilihan, ada garansi, ada layanan pengiriman atau program cicilan 0 persen, dan lain-lain.

Semakin banyak nilai-nilai manfaat yang Anda kaitkan ke produk sendiri maka semakin tinggi kemungkinan akan laku.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Targetkan Segmen Pasar yang Spesifik

Dua turis melihat bahan yang di pamerkan dalam ajang inacraft 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (24/4). Inacraft 2019 sendiri merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang diikuti sekitar 1.700 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Anda harus merancang dengan baik keunggulan produk Anda sendiri, sekarang sebagai pelaku UKM juga harus tahu dengan baik “Siapa segmen pasar dari usaha Anda?”. Mungkin saja usaha Anda di sini stagnan terus omsetnya, karena salah dalam penentuan segmen pasar.

Karena pada umumnya ketika segmen pasar yang kita targetkan tepat dan spesifik berdasarkan keunggulan produk, maka bisa lebih mudah menarik konsumen. Namun tidak sedikit juga pelaku UKM yang enggan melakukan segmentasi pasar, inginnya menjual pada semua orang.

Berikut adalah beberapa manfaat segmentasi pasar bagi sahabat UKM, pasar lebih mudah dibedakan, pelayanan lebih baik, strategi pemasaran lebih terarah, menemukan peluang baru, faktor penentu desain, strategi komunikasi lebih efektif, melihat pesaing dengan segmen yang sama, evaluasi target dan rencana bisnis.

 


3. Mengenal Ragam Sumber Pendapatan

Seorang wanita memilih peralatan dapur dari kayu selama inacraft 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (24/4). Inacraft 2019 sendiri merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang diikuti sekitar 1.700 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelum menganalisa pendapatan usaha, Anda harus memahami terlebih dahulu model bisnis. Model bisnis adalah pola atau kegiatan yang menjelaskan suatu usaha menghasilkan pendapatan.

Untuk menghasilkan pendapatan usaha banyak ragam arus pendapatan yang bisa pilih untuk kita inovasikan di dalam model bisnis. Ragam arus pendapatan usaha diantaranya Penjualan, Fee atas jasa tambahan yang diberikan, Fee berlangganan (subscription fee), Fee pemasangan iklan, Fee sewa, komisi.

 


4. Mengenal Ragam Jalur Distribusi

Seorang pria memilih tas dari rotan selama pameran inacraft 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (24/4). Inacraft 2019 sendiri merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang diikuti sekitar 1.700 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemasaran saat ini bisa dilakukan melalui dua jalur distribusi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Jalur distribusi langsung dilakukan secara langsung antara produsen dan konsumen tanpa perantara, sedangkan distribusi tidak langsung dilakukan dengan perantara misalnya produsen menggunakan sistem reseller dan reseller inilah yang menjual kepada konsumen.

Cara jalur distribusi dapat dilakukan dengan cara offline dan online. Apakah keduanya perlu dilakukan? Jawabannya adalah tergantung dari model bisnis Anda, kembali ke pendapatan usaha kita berasal darimana saja. Berjualan online tidak berarti meninggalkan offline.

 


5. Kelola Hubungan Baik dengan Pelanggan

Pengunjung melihat produk yang di pamerkan dalam ajang inacraft 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (24/4). Inacraft 2019 sendiri merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang diikuti sekitar 1.700 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Semua pelaku usaha perlu mengelola hubungan pelanggan dengan baik agar semakin terbuka pintu rezeki alias memperluas akses pasar. Tidak sedikit loh pelanggan baru datang karena mendapat referensi dari pelanggan lama.

Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengelola hubungan baik dengan pelanggan, yakni mencatat tanggal ulang tahun dan memberi ucapan ulang tahun, bertanya dan meminta pendapat pelanggan dengan survei berkala, memberikan reward (penghargaan/hadiah) kepada pelanggan, membuatkan grup/komunitas pelanggan, dan membuat diskon dengan program referral atau “ ajak teman”.

 


6. Memahami Manajemen Pemasaran Lewat 4P

Pengunjung memilih pakaian di Naung Songket yang merupakan binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada pameran kerajinan INACRAFT 2019 di Jakarta. Sebanyak 8 UKM binaan YDBA telah mengikuti technical meeting serta pelatihan marketing sebagai bekal dalam mengikuti pameran. (Liputan6.com/HO/Eko)

Dalam menjalankan usaha, strategi pemasaran yang tepat merupakan kunci penting dalam rangka kesuksesan bisnis. Strategi pemasaran sebenarnya mencakup 4 elemen kunci, berikut:

Produk atau Layanan (Product), yaitu teknik pemasaran dengan menekankan keunggulan atau ciri khas dari produk sehingga produk tersebut bisa dibedakan dari produk yang lainnya.

Harga (Price), yaitu teknik pemasaran dengan menekankan permainan harga yang membuat orang mendapat persepsi bahwa harga yang dibayarkan setara atau bahkan ‘tidak ada artinya’ dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan.

Lokasi Distribusi (Place) , yaitu teknik pemasaran dengan tujuan penempatan lokasi baik secara online maupun offline agar mudah ditemukan konsumen/calon konsumen dengan memperhatikan saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi, persediaan, fasilitas penyimpanan, dan transportasi.

Promosi (Promotion), yaitu teknik pemasaran dengan memberikan penawaran khusus untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk ke pasar agar target pasar tertarik untuk membelinya, meningkatkan status pembeli menjadi pelanggan.

Alat berpromosi sangat beragam. Dimulai dari kartu nama, plang nama toko, merk, brosur, pameran, potongan harga, iklan di berbagai media (spanduk, baliho , TV, internet, Status WA, Instagram, Facebook), bahkan suara.

 


7. Memanfaatkan Digital Marketing

Pengunjung memilih pakaian di Naung Songket yang merupakan binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada pameran kerajinan INACRAFT 2019 di Jakarta. Sebanyak 8 UKM binaan YDBA telah mengikuti technical meeting serta pelatihan marketing sebagai bekal dalam mengikuti pameran. (Liputan6.com/HO/Eko)

Jika Anda sudah memiliki media digital untuk saluran promosi namun masih bercampur dengan pribadi, segera pisahkan ya! Mengapa demikian? Karena media digital merupakan ruang informasi sekaligus pamer untuk usaha Anda.

Jika akun jualan dan pribadi bercampur tentunya ini akan membingungkan persepsi konsumen juga karena pamer urusan pribadi, lain halnya dengan pamer produk jualan. Selain itu, Anda tidak bisa menilai efektivitas dari penggunaan digital marketing untuk penjualan jika akun masih bercampur.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya