Keluarga Cabut Colokan Ventilator untuk Hidupkan AC, Pasien Corona Ini Meninggal

Gara-gara kepanasan, keluarga pasien mencabut ventilator untuk menghidupkan AC.

oleh Dyah Mulyaningtyas diperbarui 21 Jun 2020, 13:29 WIB
Ilustrasi penderita Covid-19 menggunakan ventilator.

Liputan6.com, Jakarta Merebaknya virus Corona Covid-19 di berbagai negara, menimbulkan banyak cerita memilukan di tengah masyarakat. Tidak hanya kehilangan pekerjaan, banyak orang yang harus kehilangan anggota keluarga akibat mewabahnya virus tersebut.

Bagi pasien yang terinfeksi Corona Covid-19, dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sangat diperlukan. Meskipun tidak dapat merawat dengan bersentuhan langsung, namun memberi dukungan dengan cara lain adalah hal yang penting dilakukan oleh sanak keluarga.

Namun baru-baru ini di India terjadi sebuah insiden tragis menimpa seorang pasien Corona Covid-19 yang justru disebabkan oleh keluarganya sendiri. Pasien tersebut meninggal dunia di sebuah rumah sakit setelah keluarganya mematikan ventilator untuk menyalakan AC.

Lelaki yang tak disebutkan identitasnya itu dirawat di ruang intensif Rumah Sakit Maharao Bhimsingh, Rajasthan, India. Diketahui, kondisi ruangan di rumah sakit tersebut sangat panas dan membuat gerah. Bahkan ada laporan beberapa pasien Corona Covid-19 yang dirawat di sana meninggal karena kepanasan.

Kondisi gerah tersebut rupanya juga berujung petaka bagi salah seorang pasien. Keluarga dari pasien tersebut merasa tidak tahan dengan panasnya suhu di dalam ruangan. Hingga akhirnya salah satu keluarga pasien mencabut kabel penghubung ventilator dan menggantinya dengan kabel pendingin ruangan atau AC.


Keluarga Pasien Memarahi Dokter

Ilustrasi Ventilator (Sumber: indiatimes.com)

Saat kejadian berlangsung, nahasnya keluarga pasien tidak mengetahui dampak buruk yang terjadi jika ventilator tersebut dicabut. Setelah kabelnya dicabut dari stop kontak, baterai ventilator segera kehabisan daya, sehingga kondisi pasien memburuk dan akhirnya meninggal. Seperti diketahui, ventilator merupakan alat bantu pernapasan yang digunakan untuk pasien yang kesulitan bernapas.

Pihak keluarga sempat memanggil dokter ketika melihat kondisi pasien semakin memburuk. Meski Dokter sudah berusaha melakukan CPR, namun tetap tidak berhasil menyelamatkan nyawa pasien. Tak hanya itu, keluarga pasien justru menyalahkan dokter karena kematian tersebut. Bahkan keluarga pasien sempat memarahi para dokter di rumah sakit dengan kata-kata yang tidak pantas.

Insiden yang berujung kematian ini dilaporkan terjadi pada 15 Juni lalu sempat viral di media sosial khususnya Twitter. Seorang pengguna Twitter bernama Anant Bhan membagikannya karena terkejut dengan insiden ini.

"Di Kota, keluarga pasien merasa gerah, sehingga mereka memutuskan steker ventilator dan menggantinya ke pendingin udara. Setelah baterai ventilator habis, kondisi pasien memburuk dan pasien meninggal. Dokter residen kemudian dianiaya secara verbal. Tidak akan percaya kalau saya belum membacanya," tulis Anant Bhan seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Twitter @anantbhan, Minggu (21/6/2020).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya