Salat Jumat di Masjid Singapura Digelar Dua Sesi, Jemaah Wajib Pesan Tempat

Berikut aturan salat Jumat di Singapura berdasarkan protokol normal baru pandemi virus corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2020, 20:40 WIB
Masjid Sultan Singapura yang juga mempunyai kubah emas seperti di Indonesia. (dok.Instagram @masjidsultan/https://www.instagram.com/p/BAqtRCYte7D/Henry

Liputan6.com, Singapura - Mulai Jumat 26 Juni 2020, umat Muslim di Singapura sudah dapat melaksanakan salat Jumat di masjid. Namun untuk satu ibadah, maksimal masjid ini hanya akan menampung lima puluh orang per sesi. 

Semua masjid akan menyediakan dua setengah jam setiap sesi salat Jumat, dan dengan interval setengah jam antara sesi kedua untuk memastikan manajemen kerumunan yang aman, kata Dewan Agama Islam Singapura (Muis) pada hari Minggu, seperti diwartakan oleh the Strait Times.

Para jemaat juga diwajibkan untuk memesan tempat secara online, guna memastikan mereka mendapatkan saf untuk salat berjemaah lima waktu dan salat Jumat, dengan menggunakan sistem pemesanan doa daring yang dikembangkan oleh Muis. Tanpa pemesanan, jemaah tidak akan diizinkan masuk ke masjid.

Setiap orang yang akan datang ke Masjid akan mendapatkan satu kali kesempatan setiap tigga Minggu, hal ini dianjurkan agar setiap orang mendapatkan bagian datang ke Masjid yang adil, seperti yang dikutip dari Asia One, Minggu (21/6/2020).

Simak video pilihan berikut:


Khotbah Akan Dipersingkat

Masjid Sultan, Singapura. (dok. Instagram @mishybelle/https://www.instagram.com/p/B3w40F2h8M7/)

Khotbah Jumat akan dipersingkat hanya menjadi dua puluh menit saja. Saat memberikan khotbah para imam diwajibkan untuk berjarak dua meter dari para jemaat yang berada di barisan depan. Tak hanya itu, para imam juga harus menggunakan face shield. 

Muis mengatakan umat tidak boleh berkerumun dengan orang lain dan harus meninggalkan masjid segera setelah sesi doa.

Saat memasuki masjid untuk salat, umat harus check-in melalui aplikasi SafeEntry menggunakan nomor NRIC atau FIN mereka. Mereka juga sangat dianjurkan untuk menggunakan aplikasi TraceTogether, kata Muis.

Tak hanya itu, para jemaah diwajibkan untuk membawa perangkat doanya sendiri, dan diwajibkan untuk menggunakan masker. Orang-orang yang tidak dapat memperoleh tempat untuk salat Jumat dapat melakukan salat dzuhur biasa, sebagai pengganti salat Jumat, kata Komite Fatwa Singapura.

Tak hanya itu, orang yang berusia 60 tahun dan 12 tahun ke bawah disarankan untuk tinggal di rumah saja. 

Pada hari Minggu (21/6/2020), Muis mengatakan 30 masjid yang menawarkan program pembangunan sosial dan memberikan bantuan keuangan zakat akan terus mendukung keluarga yang membutuhkan selama fase dua periode pemutus arus. Pertemuan tatap muka oleh petugas pengembangan sosial dengan klien akan diatur berdasarkan janji temu, jika perlu.

 

Reporter: Yohana Belinda

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya