Liputan6.com, Jakarta - Uang logam atau koin pecahan Rp 1.000 bergambar kelapa sawit dibanderol dengan harga sangat tinggi. Di platform e-commerce, koin tersebut bahkan ada yang dihargai hingga Rp 180 juta per keping.
Harga koin yang terbilang sangat mahal itu mendadak menjadi viral di media sosial. Banyak warganet yang memperbincangkan koin pecahan Rp 1.000 tersebut.
Advertisement
Tentu saja, nilai koin tersebut sangat fantastis. Sebab, setara dengan harga mobil murah ataupun uang muka DP rumah di Indonesia.
Sepertinya memang sulit dipercaya ada mata uang yang memiliki nilai melebihi dari nilai cetakannya. Namun, Anda harus mengetahui bila hal itu sangat mungkin terjadi.
Untuk diketahui, beberapa faktor seperti usia, kelangkaan, kesalahan pencetakan, dan terkait sejarah, sejumlah koin atau uang logam tercatat dinilai dengan harga sangat fantastis. Bahkan mencapai jutaan dolar Amerika Serikat.
Nah, simak daftar 10 koin termahal di dunia, yang dirangkum dari berbagai sumber seperti Money Inc, Mental Floss & The Spruce Crafts hingga wealthygorilla, Jumat 19 Juni 2020.
10. Liberty Head Nickel (1913), Hawai Five O Star
Harga: USD 3,7 Juta (Rp 52,1 miliar)
Koin pertama dalam daftar ini adalah Liberty Head Nickel (1913). Koin ini digunakan dalam salah satu serial televisi tahun 1970, berjudul Hawai Five-O.
Diyakini bahwa koin itu adalah salah satu dari lima Liberty Head Nikel asli yang pernah ada. Koin ini dicuri dari seorang mantan karyawan dan entah bagaimana kemudian masuk ke pelelangan pribadi dan kolektor koin.
The Liberty Head Nickel terakhir dijual dalam lelang yang dilakukan Heritage Auctions pada 2007 dengan harga USD 3.737.500.
9. Bust Dollar – Class 1 – Dexter-Poque Specimen (1804)
Harga: USD 3,8 Juta (Rp 53,5 miliar)
Koin selanjutnya, adalah Bust Dollar-Class 1-Dexter-Poque Specimen (1804). Koin khusus ini sangat unik dan berharga, karena sejarahnya. Terdapat huruf D yang tercetak kecil di salah satu awan di balik koin. Huruf ini menunjukkan bahwa koin itu milik seorang Numismatis kaya raya, bernama James V. Dexter.
Koin ini pertama kali ditemukan di Jerman pada 1804, dan sangat dicari para kolektor koin. Itu karena hanya ada 8 koin kelas 1 yang diketahui pernah dibuat di dunia.
Diciptakan sekitar 183 tahun yang lalu, Bust Dollar Class 1 dilelang oleh Stack's Bowers Galleries & Sotherby's pada 31 Maret 2017. Koin ini dihargai USD 3.865.750.
8. USD 1 Million Gold Canadian Maple Leaf (2007)
Harga: USD 4,02 juta (Rp 56,6 miliar)
Koin ini dijual Dorotheum Auction House, Wina, Austria dengan harga fantastis pada Juni 2010. Koin Daun Maple Emas ini adalah salah satu koin termahal di dunia.
Koin bernilai jutaan dolar pertama di dunia ini merupakan produksi Mint Kanada pada tahun 2007. Koin ini terbuat dari 99,999 persen emas murni dan beratnya 100 kilogram. Saat ini, hanya lima koin telah dibeli kolektor koin dari seluruh dunia.
Video Pilihan
7. Silver Dollar Kelas 1 (1804)
Harga: USD 4,1 juta (Rp 57,8 miliar)
Masuk pada nomor tujuh dalam daftar koin paling mahal di dunia adalah Silver Dollar Class 1, 1804. Dijual seharga USD 4,1 juta dolar pada Agustus 1999.
Ini merupakan spesimen "Raja Koin AS". Diketahui merupakan salah satu contoh dolar Perak keluaran tahun 1804.
Otentifikasi koin ini telah dibuktikan oleh Proof-68, Layanan Pemeringkatan Koin Profesional. Bahkan pada tahun 1999, itu menjadi koin paling mahal di dunia, mengalahkan koin yang lain dengan lebih dari dua kali lipat.
Koin ini telah memiliki beberapa pemilik. termasuk, Sultan Muskat, Henry Chapman, Virgil Brand dan keluarga Poque.
Pada 2016, koin itu rencananya akan dilelang kembali dengan nilai penawaran USD 10.575.000. Angka terbanyak yang pernah ditawarkan hanya untuk sebuah koin.
Namun, koin lelang tersebut gagal karena penawaran tersebut tidak memenuhi harga cadangan lelang. Jadi hingga kini, Spesimen Silver Dollar Kelas 1 Watters-Childs 1804, masih bernilai USD 4,1 juta.
6. Liberty Head Nickel - Morton-Smith-Eliaspberg (1913)
Harga: USD 4,5 juta (Rp 63,4 miliar)
Morton-Smith-Eliaspberg Liberty Head Nickel sempat dilelang pada 2018. Koin ini pun dilego seharga USD 4.560.000.
Koin ini termasuk salah satu dari lima spesimen yang ada di dunia. Koin ini dianggap sebagai contoh yang terbaik.
Salah satu alasan nilai dan kelangkaannya terletak pada permukaannya yang seperti cermin. Ini sangat dicari kolektor dan penggemar koin. Namun, ada beberapa kontroversi seputar koin ini, karena tidak ada catatan produksi resminya.
5. Edward III Florin (1343)
Harga: USD 6,8 juta (Rp 95,8 miliar)
Koin tertua di daftar ini berumur sekitar 670 tahun. Koin Edward III Florin (1343) ini pun bernilai sekitar USD 7 juta.
Koin ini bernilai mahal sebagian besar terkait usianya, dan dianggap sebagai satu dari 3 koin yang telah bertahan berabad-abad sejauh ini.
Tidak hanya menjadi yang paling mahal di dunia, tetapi juga salah satu yang paling langka. Sangat mungkin tidak ada koin identik lainnya yang pernah ditemukan.
Koin itu ditemukan pada tahun 2006. Kemudian dijual pada pelelangan di tahun yang sama. 2 koin yang tersisa, ditemukan di Sungai Tyne pada tahun 1857, saat ini dipajang di British Museum.
Advertisement
4. Brasher Doubloon (1787)
Harga: USD 7,4 juta (Rp 104,3 miliar)
Koin The 1787 Brasher Doubloon, memiliki sejarah unik karena awalnya dimaksudkan untuk meyakinkan Negara Bagian New York di Amerika Serikat agar menggunakan koin tembaga menggantikan emas sebagai bahan pembuatan koin. Namun, usulan ini tidak disetujui oleh pemerintah saat itu.
Namun, Ephriam Brashers, pembuat koin ini yang juga berprofesi sebagai pengrajin emas mengabaikan penolakan tersebut. Perusahaan memutuskan untuk tetap mencetak koin baru, dengan bahan utama perunggu, dilapisi emas 22 karat di sisinya
Koin ini dinilaisangat langka dan memiliki cerita yang menarik, sehingga memiliki nilai tinggi dan sangat disukai kolektor.
Pada 2011, Perusahaan Investasi Wall Street membeli satu koin melalui pelelangan seharga USD 7,4 juta.
3. Saint-Gaudens Double Eagle (1907)
Harga: USD 7,6 Juta (Rp 107,1 miliar)
Saint-Gaudens Double Eagle 1907 menjadi koin yang sulit diproduksi dalam jumlah besar daripada perkiraan. Ini disebabkan desain produksinya yang rumit.
Kemudian terjadi perubahan desain. Tanggung jawab ini diberikan kepada Charles Barber, Kepala pengukir Mint AS, yang memilih untuk menghapus kata-kata, "Dalam God We Trust" yang terdapat di koin.
Namun, ternyata ini tidak sesuai dengan keinginan Kongres. Tetapi koin itu tetap diproduksi dan ternyata sekarang bernilai sangat mahal hingga USD 7,6 juta.
2. Double Eagle (1933)
Harga: USD 7,6 Juta (Rp 107,1 miliar)
Koin berikutnya dicetak pada tahun 1933. Namun sempat terjadi penarikan dari masyarakat umum yang kemudian dilebur kembali. Presiden saat itu Theodore Roosevelt, melarang siapa pun memiliki emas.
Ini karena dia berpikir hal itu akan membantu krisis perbankan yang terjadi pada saat itu. Namun entah bagaimana, sejumlah kecil Double Eagles lolos dari brankas mint.
Hal menariknya, memiliki koin ini dianggap masih ilegal. Jika Anda diketahui menemukannya, koin tersebut akan segera disita.
Namun, satu pemilik pribadi berhasil memperolehnya. Sang pemilik disebutkan sudah menjualnya kepada Raja Farouk dari Mesir. Meski kemudian dipaksa kembali untuk menjual koin tersebut dan membagi hasilnya dengan mint A.S.
The Double Eagle 1933 dijual dalam sebuah pelelangan pada tahun 2002 senilai USD 7.590.020.
1. Flowing Hair Silver/Copper Dollar (1794/5)
Harga: USD 10 juta (Rp 141 miliar)
Predikat koin termahal di dunia dipegang Flowing Hair Silver/Copper Dollar (1794/5)
Beberapa ahli peneliti Numismatik percaya bahwa ini adalah koin perak pertama yang dicetak dan dikeluarkan oleh Pemerintah Federal AS.
Nilai sejarah ini yang membuatkan menjadi rekor dunia baru untuk penjualan koin tunggal termahal pada 2013. Harga satu koin ini mencapai lebih dari USD 10 juta.
Mint Amerika Serikat pertama kali dibuka pada tahun 1792, hanya mencetak tembaga dan koin bermotif selama dua tahun, sebelum beralih ke koin perak mint.
Para kolektor koin telah berhasil melestarikan koin bersejarah dan sangat bernilai ini selama lebih dari 200 tahun. Kondisi yang menambah nilai lebih secara nilai sejarah dan harga.
(Nurmayanti/Arthur Gideon)
Advertisement