Beyonce Peringati Akhir Perbudakan dengan Black Parade

Dengan lagu ini, Beyonce menyerukan bahwa ia tidak akan melupakan sejarah kaumnya.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 22 Jun 2020, 13:20 WIB
Dengan lagu ini, Beyonce menyerukan bahwa ia tidak akan melupakan sejarah kaumnya. ( Mark Humphrey / AP)

Liputan6.com, Los Angeles - Tanggal 19 Juni 2020 menjadi saat yang spesial untuk Beyonce dan kalangan African-American. Hari tersebut merupakan Juneteenth atau disebut juga Freedom Day, untuk memperingati berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat. 

Makna momen ini makin kuat mengingat gerakan Black Lives Matter kini tengah bergaung di Amerika Serikat. Untuk memperingatinya, Beyonce merilis "Black Parade".

Dengan lagu ini, Beyonce menyerukan bahwa ia tidak akan melupakan sejarah kaumnya. Beyonce mengumumkan lagu baru ini melalui akun Instagram-nya pada Jumat (19/6/2020).


Berbagi Kekuatan

Beyonce (Daniela Vesco/Invision/AP Photo)

"Happy Juneteenth Weekend!" tulisnya. 

"Saya harap kita terus berbagi kegembiraan dan merayakan satu sama lain, bahkan di tengah-tengah perjuangan. Silakan terus mengingat keindahan dan kekuatan kita," lanjut istri Jay Z itu.


Disumbangkan

Beyonce. (dok. Instagram @beyonce/https://www.instagram.com/p/B6HUZMMnuRL/Henry)

Semua hasil dari "Black Parade" akan disumbangkan ke Black Business Impact Fund BeyGOOD, yang memberi manfaat bagi bisnis masyarakat kulit hitam yang membutuhkan.

Sekadar informasi, sebelum merilis lagu ini, pelantun "Drunk In Love" dan "If I Were A Boy" menggiatkan gerakan bertajuk sama. Tujuannya, mendukung jalannya bisnis yang dikelola masyarakat berkulit hitam. 


Berbagai Bidang

Platform "Black Parade" dari Beyonce diluncurkan pada hari sebelumnya. Platform ini mengarahkan pengunjung ke berbagai bisnis milik masyarakat kulit hitam di bidang seni, desain, kecantikan, mode, rumah, gaya hidup, restoran maupun bar, layanan kategori kesehatan.


Upaya Beyonce

Di tengah protes nasional atas ketidakadilan rasial, awal pekan ini Beyoncé menulis surat terbuka kepada Jaksa Agung Kentucky Daniel Cameron yang menuntut agar petugas yang terlibat dalam penembakan Breonna Taylor dituntut.

Jumat (19/6/2020), Walikota Louisville Greg Fischer mengumumkan bahwa satu dari tiga petugas yang terlibat dalam kematian Breonne Taylor dipecat.

 

(Antaranews.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya