Liputan6.com, Surabaya - Polri terus berinovasi dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sejumlah terobosan yang dilakukan adalah membentuk kampung sehat atau kampung tangguh.
Seluruh unsur atau stakeholder dilibatkan. Tak terkecuali masyarakat yang menjadi ujung tombak dalam inovasi ini. Karena sebaik apapun program tanpa partisipasi masyarakat tidak akan sukses dan bermanfaat.
Sederetan inovasi yang telah dilakukan antara lain 'Kampung Tangguh Semeru'. Program ini diinisiasi oleh Polda Jawa Timur (Jatim).
Baca Juga
Advertisement
Jatim menjadi salah satu provinsi dengan penyebaran virus corona tertingg di Indonesia. Kampung ini muncul saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik) dan Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) beberapa pekan lalu.
Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, inti 'Kampung Tangguh Semeru' upaya melawan Covid-19 berbasis lingkungan RT/RW. Masyarakat secara langsung dilibatkan untuk menjaga kampungnya dari penularan Covid-19.
Berikutnya 'Kampung Tangguh Banua' milik Polda Kalimantan Selatan (Kasel). Program ini menyasar 67 kampung atau desa tersebar di 13 kabupaten. Kalsel juga menjadi salah satu provinsi yang penyebaran Covid-19 cukup masif.
Saat memasuki kampung ini masyarakat wajib mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Misalnya mencuci tangan dengan sabun, wajib masker, pemberlakuan jam malam dan tersedianya rumah karantina.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, di Banjarmasin, ada lima 'Kampung Tangguh Banua' yang sudah menjadi percontohan. Kampung ini diklaim sangat efektif mencegah penularan Covid-19.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pantang Mundur Lawan Covid-19
Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) juga memiliki kampung cegah Covid-19 bernama 'Desa Pantang Mundur' (Lewu Isen Mulang).
Pendirian ‘Desa Pantang Mundur’ ini dilakukan lantaran penyebaran pandemi sangat berdampak luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi serta budaya.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kata 'Lewu Isen Mulang' mengandung makna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika pembangunan. Dedi sangat optimistis dengan didirikannya Lewu Isen Mulang bisa menimbulkan kembali semangat masyarakat dalam menghadapi virus Corona.
Hal yang sama juga dilakukan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka mendirikan yang diberi nama 'Kampung Sehat'. Sebanyak 1.136 desa atau kampung dilibatkan dalam program ini.
Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, 'Kampung Sehat' mengajak peran aktif masyarakat memutus rantai penyebaran Covid-19. Kata 'Sehat', kata Iqbal mengandung singkatan steril, ekonomi produktif, harmonis, asri dan tangguh.
Untuk menarik minat warga, Iqbal menuturkan pembentukan 'Kampung Sehat' diperlombakan agar membangkitkan jiwa kompetitif masyarakat.
Kampung cegah Covid-19 lainnya milik Polda Jawa Tengah (Jateng). Kampung tersebut diberi nama 'Kampung Siaga Covid-19'.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi mengatakan, Kampung Siaga Covid-19 ini merupakan role model yang bisa diaplikasi dimana saja dengan memberdayakan potensi masyarakat dan solidaritas sosial.
Lutfi menekankan, berbagai pihak yang terlibat terutama masyarakat mampu melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19 dan menciptakan empathy building dan social bonding.
Saat ini sebanyak 285 Kampung Siaga Covid-19 yang tersebar di 35 daerah di Jateng sudah terbentuk.
Advertisement
Perintah Kapolri
Deretan kampung cegah Covid-19 juga dibentuk jajaran Polres. Diantaranya Kampung Kubang Gajah di Payakumbuh, Sumatera Barat.
Kampung ini menjadi percontohan kampung tangguh oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar. Warga kampung ini dinilai mandiri dan tertib dalam hal penerapan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan virus Corona.
Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan mengatakan, program ini dijadikan role model adaptasi menuju tatanan new normal.
Warga kampung ini berhasil mendisiplinkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. Hal itu, lanjut Donny, terbukti dengan nol kasus Corona di kampung ini, meski dalam tingkat kota tercatat ada 3 kasus positif.
Di wilayah Jabodetabek, pembuatan kampung sehat juga terus digalakkan. Seperti di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan nama 'Kampung Tangguh Jawara'. Rencananya program ini akan diresmikan 1 Juli 2020 mendatang atau bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-74.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan menjelaskan, Kampung Tangguh Jawara merupakan wujud dari upaya kepolisian untuk mengingatkan peningkatan kesadaran terhadap keamanan dan Ketertiban di masyarakat.
Terkait dengan masifnya pembentukan kampung cegah Covid-19 ini, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, inovasi atau program pencegahan pandemi merupakan respon TR Kapolri yang memerintahkan setiap Polda melakukan penanganan terhadap Covid-19 di bidang kesehatan, keamanan, dan sosial ekonomi.
Dalam TR-nya, Kapolri juga meminta yang dikedepankan adalah soft approach yang menjadi stimulan warga untuk menaati protokol pencegahan.
"Selain memutus mata rantai pandemi, pembentukan beberapa kampung cegah Covid-19 ini juga agar masyarakat dapat tetap produktif dan dapat bertahan dengan kemandirian pangan," kata Argo saat dikonfirmasi, Senin, 22 Juni 2020.
Jenderal bintang dua berharap agar seluruh masyarakat di Indonesia turut serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. "Peran masyarakat sangat penting. Jika kita bersatu maka akan bisa melawan Covid-19," ujarnya.