Merosot Selama PSBB, Konsumsi Listrik Bakal Naik Saat New Normal

PLN optimis penjualan listrik akan kembali meningkat di era normal baru (new normal).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Jun 2020, 10:30 WIB
Warga memeriksa meteran listrik di kawasan Matraman, Jakarta, Kamis (2/4/2020). Pemerintah menggratiskan biaya tarif listrik bagi konsumen 450 Volt Ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50 persen kepada konsumen bersubsidi 900 VA mulai April hingga Juli 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) optimis penjualan akan kembali meningkat di era normal baru (new normal). Sebelumnya, secara total konsumsi listrik mengalami penurunan saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dikutip dari Antara, Senin (22/6/2020), Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan Bob Saril menjelaskan langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan penjualan New Normal pada 2020 meliputi intensifikasi dan ekstensifikasi.

Strategi intensifikasi bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian energi pada pelanggan eksisting dan mempertahankan pelanggan eksisting.

Sedangkan strategi ekstensifkasi bertujuan untuk meningkatkan  kWh (kilowatt-hour) dengan melakukan penambahan pelanggan baru termasuk mengakuisi pelanggan yang memiliki captive power dan dedieselisasi.

Selain itu, PLN juga melakukan efisiensi biaya, mencari ceruk pasar baru, optimalisasi layanan berbasis digital melalui New pln mobile dan kampanye electrifying lifestyle dan live sales melalui media sosial.

Dari total konsumsi listrik Mei 2020 sebesar 18,63 Terra Watt hour (TWh) lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 19,39 TWh. Konsumsi Listrik di Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 10,73 persen terhadap Mei 2019 (year on year).

“Meski demikian kami optimis untuk penjualan kedepannya, penjualan ini kami genjot juga dari berbagai lini, dan melihat saat ini kondisi new Normal yang sudah memberikan sedikit banyak ruang untuk ekonomi lebih bergerak, tentu menjadi angin segar bagi penjualan di sector industry dan bisnis PLN,” kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan Bob Saril.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PLN Kembali Sebar Petugas untuk Catat Meteran Listrik

Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

PT PLN (Persero) memastikan seluruh petugas pencatat meter akan melakukan pencatatan meter secara langsung ke rumah pelanggan pascabayar. Pencatatan ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan tagihan listrik di rekening bulan Juli nanti.

Pembacaan meter dilakukan dengan tetap memperhatikan Pedoman Pencegahan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI untuk antisipasi penyebaran Covid-19.

"Akhir bulan Juni ini, Kami memastikan seluruh petugas mencatat ke rumah pelanggan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian tagihan rekening listrik dengan penggunaan listrik oleh pelanggan." ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, Agung Murdifi seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (21/6/2020).

Selain itu demi kenyamanan pelanggan, PLN juga menyiapkan layanan Lapor stand meter mandiri (Baca Meter Mandiri) melalui aplikasi WhatsApp Messenger (WA) PLN 123 dengan nomor 08122123123, pelaporan mandiri pelanggan bisa dilakukan pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Pelaporan mandiri pelanggan yang valid akan dijadikan prioritas utama dasar perhitungan rekening listrik.

"Jadi kalau pelanggan mengirimkan angka stand kwh meter dan kami nyatakan valid, kami akan menggunakan laporan tersebut sebagai dasar perhitungan rekening. Meskipun petugas catat meter PLN mengunjungi rumah pelanggan." Ujar Agung.

 


Jika Petugas Tak Datang

Dalam Promo Gemerlap Lebaran 2017, PLN memberikan potongan biaya penyambungan tambah daya listrik.

Apabila lokasi rumah pelanggan tidak bisa didatangi oleh petugas dan pelanggan tidak mengirimkan laporan mandiri melalui WhatsApp, sebagai alternatif PLN akan menggunakan rata-rata 3 bulan sebagai dasar perhitungan rekening listrik.

Implikasinya akan ada penyesuaian tagihan rekening listrik ketika nantinya petugas PLN berhasil melakukan pencatatan meter ke rumah pelanggan tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan, potensi pelanggan tidak terbaca masih ada, karena ada wilayah yang ditutup karena protokol Covid-19, atau rumah terkunci atau rumah kosong. tentu kami tidak bisa melakukan pencatatan. Jika demikian kami akan menggunakan rata-rata 3 bulan sebagai dasar tagihan rekening listrik." imbuhnya.

 


Pembelian Listrik

Petugas PLN memperbaiki Menara Sutet di Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Untuk pembayaran listrik atau pembelian token, PLN juga mengimbau pelanggan untuk memanfaatkan layanan online dalam melakukan pembayaran tagihan atau pembelian token listrik.

Pembayaran listrik dapat dilakukan di mana saja tanpa harus mendatangi kantor PLN. Di antaranya melalui PT Pos, ATM, Internet Banking, SMS Banking, Aplikasi Dompet Digital (E-Wallet) seperti Link Aja, Gopay, dan sebagainya ataupun melalui aplikasi E-Commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan sebagainya.

Tidak hanya pembayaran, pelanggan PLN juga dapat memaksimalkan pelayanan PLN secara online melalui Contact Center PLN 123 ataupun Aplikasi PLN Mobile, baik untuk layanan informasi tagihan, sambung baru, perubahan daya, penyambungan sementara maupun pengaduan pelanggan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya