Ma'ruf Amin Sebut Inovasi Jadi Kunci Kembali Produktif di Era New Normal

Bagi daerah yang akan memulai aktivitas ekonomi dalam tatanan baru harus segera dipersiapkan dengan baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2020, 11:45 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri Silaturahmi Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada seluruh kepala daerah untuk berinovasi dalam memasuki tatanan kenormalan baru atau new normal.

Sebab inovasi menjadi penting, mengingat tatanan kehidupan di segala bidang sekarang ini akan berbeda dari kondisi umum sebelumnya.

"Dalam mempersiapkan tatanan normal baru sudah tentu diperlukan inovasi yang akan menjadi kunci keberhasilan suatu daerah memasuki era produktif dan aman covid-19," kata dia di Jakarta, Senin (22/6).

Wapres Ma'ruf Amin juga menyampaikan, bagi daerah yang akan memulai aktivitas ekonomi dalam tatanan baru harus segera dipersiapkan dengan baik.

Selain inovas, daerah itu juga harus kondusif dan kegiatan ekonomi yang dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Untuk menerapkan semua kegiatan ekonomi juga membutuhkan inovasi dan terobosan agar tatanan normal baru produktif dan aman Covid," katanya

Ma'ruf Amin menambahkan, sesuai dengan rambu-rambu dikeluarkan oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO agar tatanan kenornalan baru dapat terwujud dapat dilakukan dengan empat cara.

Di mana salah satunya disebutkan daerah yang aman dan produktif dari Covid-19 adalah tingkat penularan virus sudah terkendali ditujukan dengan rasio penyebaran RO-nya dalam satu wilayah di bawah satu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Layanan Kesehatan

Sejumlah orang mendonorkan darah mereka di kantor PMI DKI Jakarta, Jumat (20/3/2020). Dampak meluasnya Virus Corona COVID-19, stok darah di PMI Jakarta menurun 60 - 70 persen hingga membuat pihak rumah sakit membuka donor darah atau mengirim pendonor ke PMI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kemudian kedua adalah peningkatan layanan sistem kesehatan untuk menangani Covid-19, ketiga adalah kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan tes Covid-19.

"Dan yang keempat perubahan perilaku masyarakat yang tidak bisa ditawar dalam kondisi tatanan baru tersebut pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat termasuk kewajiban memakai masker physical distancing selalu mencuci tangan dan perilaku hidup sehat menjadi syarat utamanya," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya