Cegah Kasus Corona di Industri Makanan, China Tangguhkan Impor Unggas dari AS

China menangguhkan impor unggas dari sebuah pabrik di AS untuk mencegah kasus Virus Corona. 

oleh Liputan6.comNatasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Jun 2020, 16:29 WIB
Orang-orang berbelanja di sebuah pasar malam di Shanghai, China timur, pada 15 Juni 2020. Guna mendorong aktivitas perekonomian malam hari di kota tersebut, festival malam digelar di Shanghai sejak awal Juni lalu dengan mengadakan lebih dari 180 aktivitas bertema. (Xinhua/Wang Xiang)

Liputan6.com, Jakarta- China mengumumkan untuk menangguhkan impor unggas dari sebuah pabrik di Amerika Serikat. Para karyawan di pabrik itu, diketahui positif mengidap Virus Corona.

Dikutip dari VOA Indonesia, Senin (22/6/2020), lokasi dari pabrik tersebut diketahui berada di Springdale, Arkansas, yang dimiliki sebuah perusahaan unggas AS, Tyson.

Perusahaan itu juga sedang mempelajari isu tersebut, menurut juru bicara Tyson, Gary Mickelson.

"Penting untuk mencatat bahwa Organisasi Kesehatan Sedunia, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Departemen Pertanian AS, dan Badan Pangan dan Obat-obatan AS sepakat bahwa tidak ada bukti yang mendukung transmisi COVID-19 terkait dengan makanan," ujar Mickelson dalam sebuah email.

Sebelumnya, pada pekan lalu, China juga sudah menghentikan impor produk-produk babi dari perusahaan Jerman, Toennies, setelah wabah Virus Corona dilaporkan terjadi di sana, dan berdampak pada ratusan pekerja.

Saksikan Video Berikut Ini:


Meningkatkan Pengawasan

Warga mengunjungi pasar malam di Jalan Baocheng di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, pada 1 Juni 2020. Kehidupan perkotaan di Wuhan, wilayah yang sempat terdampak parah oleh COVID-19, telah berangsur kembali normal. (Xinhua/Xiong Qi)

Sejak sekumpulan kasus-kasus Virus Corona terkait dengan pasar makanan grosir di Beijing terjadi pada lebih dari sepekan lalu, China meningkatkan pengawasan makanan yang diimpornya.

Sebagian wilayah Beijing ditutup setelah ditemukannya gelombang baru infeksi Virus Corona COVID-19. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya