Kabar Pengembangan Vaksin Virus Corona COVID-19 di 5 Negara

Kabar pengembangan vaksin dari Amerika Serikat hingga Nigeria.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Jun 2020, 16:01 WIB
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti dari seluruh dunia masih berusaha untuk mencari vaksin Virus Corona COVID-19. Indonesia pun mengupayakan bisa memproduksi vaksin sendiri mengingat populasi penduduk yang besar. 

"Paling tidak harus 170-an juta penduduk Indonesia harus divaksin. Dan kalau satu orang perlu dua ampul (vaksinasi pertama dan kedua), berarti ada 340 juta vaksin yang diperlukan," jelas Mendagri Tito Karnavian.

WHO menargetkan pada akhir 2020 ada 100 juta vaksin Virus Corona yang siap pakai. Pada 2021, WHO mencoba optimistis bahwa miliaran vaksin sudah tersedia. 

Negara-negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat berusaha yang terdepan. Namun China, bahkan negara Afrika juga meneliti vaksi untuk Virus Corona. 

Berikut perkembangan vaksin Virus Corona di seluruh dunia. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. China

Para petugas medis yang datang dari luar Wuhan dalam membantu kota selama wabah virus corona COVID-19 megibarkan bendera China saat upacara perpisahan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (15/4/2020). Wuhan menjadi pusat penyebaran COVID-19. (AP Photo/Ng Han Guan)

China menambah satu lagi daftar vaksin yang masuk uji klinis fase 2. Kali ini vaksin berasal dari Institut Biologi Medis yang berada di bawah Akademi Ilmu Medis China.

Menurut laporan Xinhua, Senin (22/6/2020), Fase 2 ini akan mengevaluasi imunogenisitas dan keamanan vaksin ini di tubuh manusia.

Sejauh ini, sudah ada lima kandidat vaksin Virus Corona di China yang disetujui untuk uji klinis.


2. Singapura

Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Ilmuwan Singapura tengah meneliti vaksin Virus Corona COVID-19 dari perusahaan AS, Arcturus Therapeutics. Mereka akan memulai uji coba vaksin ke manusia pada Agustus 2020 setelah respons menjanjikan terlihat pada tikus.

Lebih dari 100 vaksin sedang dikembangkan secara global, termasuk beberapa sudah dalam uji coba manusia, seperti AstraZeneca dan Pfizer untuk mencoba dan mengendalikan penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 8 juta orang dan membunuh lebih dari 430.000 di seluruh dunia. 

Baca selengkapnya...


3. Amerika Serikat

Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Percobaan luas yang pertama kalinya atas sebuah kandidat vaksin Virus Corona COVID-19 akan diadakan bulan depan, kata Moderna, perusahaan bioteknologi AS. 

Untuk mengembangkan vaksin itu, perusahaan tersebut bekerja sama dengan Lembaga Nasional Kesehatan Amerika. 

Pihak Moderna mengatakan bahwa percobaan pengetesan vaksin tersebut akan melibatkan 30 ribu orang sukarelawan, sebagian akan diberi calon vaksin, dan plasebo diberikan kepada sebagian lainnya.


4. Jerman

Ilustraasi foto Liputan 6

Badan regulasi pembuat vaksin Jerman Paul Ehrlich Institut (PEI) mengonfirmasi pada Rabu 17 Juni 2020, CureVac akan memulai uji coba eksperimental vaksin Virus Corona pada manusia. Perusahaan bioteknologi di Kota Tübingen itu menjadi yang kedua di Jerman melakukan proses tersebut.

Uji klinis akan melibatkan 168 relawan orang dewasa, sebanyak 144 orang di antaranya akan diberi vaksin Corona COVID-19 dan sisanya menjadi kelompok pembanding. Uji vaksinasi akan dimulai bulan Juni ini. 

CureVac mengharapkan hasil dari fase pertama uji vaksin virus corona sudah bisa diperoleh akhir tahun 2020. Jika hasil uji fase pertama cukup menjanjikan, uji coba dengan skala lebih luas bisa dimulai sekitar bulan September atau Oktober. 

Baca selengkapnya...


5. Nigeria

Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Tim peneliti dari Universitas Adeleke di Nigeria juga mengklaim sudah menemukan vaksin Virus Corona (COVID-19). Targetnya vaksin ini akan selesai pada 18 bulan mendatang setelah melalui penelitian lebih lanjut.

"Vaksinnya nyata. Kita telah memvalidasinya beberapa kali. Targetnya adalah masyarakat Afrika, tetapi juga bisa berfungsi ke ras-ras lain. Ini akan berfungsi. Ini tak bisa dipalsukan. Ini adalah hasil dari tekad. Ini berkat usaha banyak ilmuwan," ujar Dr. Kolawole seperti dikutip Anadolu, Senin (22/6/2020).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya