Liputan6.com, Surabaya Pondok Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang Jatim meminta proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah diduga korban Corona Covid-19 sesuai dengan agama yang dianut masing-masing pasien.
“Kami tidak berbicara dalam konteks pemulasaraan jenazah yang muslim saja, melainkan keseluruhan, apapun agamanya,” ujar KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (22/6/2020).
Menurut Gus Kikin, sapaan akrabnya, proses pemulasaraan jenazah ini cukup sensitif dalam perspektif budaya masyarakat. Ia meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan pihak rumah sakit melibatkan tokoh-tokoh agama untuk memastikan proses pemulasaraan jenazah sesuai dengan agama yang dianut pasien dan menghindarkan keraguan-raguan keluarga serta masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Ia juga meminta proses pemakaman jenazah pasien terduga atau yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk mempertimbangkan aspek budaya dan kearifan lokal.
“Jika dimungkinkan, keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal pasien dapat diberikan kesempatan untuk melepaskan keberangkatan jenazah ke tempat pemakaman dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan dilaksanakan dalam tempo yang sewajarnya,” ucapnya.
Pengasuh Ponpes Tebuireng ini menilai dengan diberikannya kesempatan kepada keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal pasien untuk melepaskan keberangkatan jenazah ke tempat pemakaman diharapkan dapat menghapus stigma negatif kepada pasien dan menjadi proses edukasi di masyarakat bahwa Covid-19 bukanlah aib.