Singgung New Normal, Wapres Ma'ruf Amin Sebut 4 Pedoman dari WHO

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan penerapan tatanan normal baru di beberapa daerah untuk mendongkrak sektor ekonomi harus memiliki kedisiplinan tinggi dalam praktiknya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Jun 2020, 18:16 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan penerapan tatanan normal baru di beberapa daerah untuk mendongkrak sektor ekonomi harus memiliki kedisiplinan tinggi dalam praktiknya.

"Aktivitas ekonomi dalam tatanan normal baru harus dipersiapkan dengan baik, kondusif, dan harus dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam acara penganugerahan daerah berinovasi dalam tatanan normal yang dirilis Kementerian Dalam Negeri, lewat siaran pers diterima, Senin (22/6/2020).

Selain kedisiplinan, Wapres Ma'ruf merinci empat pedoman yang disebutkan badan kesehatan dunia atau WHO saat menerapkan tatatan kenormalan baru.

Pertama, new normal dapat diterapkan saat penularan virus sudah terkendali ditunjukkan dengan dengan rasio penyebaran Ro dalam satu wilayah berada di bawah 1 selama dua minggu berturut-turut.

"Kedua, adalah persiapan pelayanan kesehatan yang baik, dan ketiga adalah pelacakan yang masif," jelas Wapres Ma'ruf.

"Jadi, harus ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan testing," jelas Ma'ruf Amin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gunakan Masker

Poin keempat, lanjut Ma'ruf, penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di air mengalir selama 20 detik saat beraktivitas sebagai ciri kedisplinan yang ketat.

"Dalam setiap kegiatan sosial dan ekonomi berperilaku hidup sehat menjadi syarat utama," Wapres Ma'ruf menandasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya