Menko PMK Muhadjir Effendy: Bio Farma Bisa Produksi PCR, Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan PT Bio Farma (Persero) sudah siap memprodiksi PCR.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2020, 21:00 WIB
Petugas medis menunjukkan sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan PT Bio Farma (Persero) sudah siap memprodiksi PCR atau polymerase chain reaction yang diperlukan untuk mendeteksi virus Corona penyebab COVID-19.

Muhadjir menjelaskan, PCR buatan Indonesia dapat diproduksi 50 ribu per minggu sehingga bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

"Saya berkunjung ke Bio Farma, di sana sudah bisa memproduksi 50 ribu per minggu dan kalau itu bisa dilipatgandakan produksinya sampai bisa dengan 2 juta per bulan, itu bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (22/6).

Muhadjir juga menjelaskan hal tersebut sudah disampaikan pada Presiden Joko Widodo, dan beliau pun sudah mendukung. Nantinya pihak Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang akan menindaklanjuti agar PCR tersebut bisa diproduksi di dalam negeri.

"Sehingga kita tidak terlalu tergantung dengan impor. Apalagi kalau terlalu banyak jenis PCR kit, itu sering tidak kompatibel dengan reagen ekstraksinya," kata Muhadjir.

 

 


Eks Gedung Penelitian Flu Burung akan Jadi Tempat Produksi PCR

Guna mendukung adanya peningkatan produksi, pemerintah akan menyediakan ruang produksi untuk PCR tersebut. Muhadjir menjelaskan nantinya gedung laboratorium flu burung akan disulap jadi tempat produksi PCR.

"Kita gunakan adalah gedung yang dulu akan digunakan untuk laboratorium vaksin flu burung. Itu nanti akan kita ubah bangunan untuk memproduksi PCR dan Bapak Presiden sudah menyetujui," kata Muhadjir.

Nantinya, kata dia akan dilakukan koordinasi dengan Menteri BUMN Erick Tohir, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait penempatan produksi tersebut. Dia menjelaskan pihak Bio Farma akan menyiapkan desain kontruksi dan PUPR kata membantu rekonstruksi.

"Bapak Presiden sudah menyetujui dan nanti akan segera diadakan koordinasi antara Menteri BUMN yang membawahi Bio Farma dengan Menteri PUPR," jelas Muhadjir. 

 

(Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya