Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat bicara terkait tudingan pelanggaran etik tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yakni tak memakai masker saat menemui warga di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan pada Sabtu 20 Juni lalu.
Persoalan ini pun menjadi sorotan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI). MAKI lantas membuat aduan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Advertisement
"Saya sangat memahami terkait isu yang berkembang, terkait dengan foto yang tersebar di media yang menyebutkan bahwa saya tidak mengenakan masker pada saat saya bergiat di luar kota, sebenarnya itu tidak benar," kata Firli dalam keterangan tertulis, Senin (20/6/2020).
Firli menegaskan, dirinya telah taat aturan dan patuh terhadap anjuran protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Firli mengatakan, dirinya saat itu memakai tiga jenis bentuk masker.
"E-masker yang saya pasang di kantong baju; Masker yang saya pasang dan dijepitkan di antara lubang hidung; Masker N95," ujar dia.
Firli mengakui dirinya memang sempat membuka masker saat menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama anak-anak sekitar.
"Tapi untuk masker E-MASK dan masker yang saya pasang di hidung tetap terpasang," ucap Firli Bahuri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Konsekuensi Jadi Ketua KPK
Firli mengatakan, dirinya sangat menyayangkan ada pihak yang mengkritisinya dengan membuat keterangan yang tidak sesuai dengan keutuhan fakta. Meski demikian, ia menilai bahwa itu adalah konsekuensi yang harus diterima sebagai pimpinan KPK.
"Jika pun Odin The Allfather turun dari Asgard ke Bumi dan menjadi Ketua KPK, pasti akan tetap dikritik. Saya sangat paham pada perhatian ini," ucap dia.
Advertisement