Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja mengumumkan kabar besar terkait layanan streaming gim milik mereka, yakni Mixer.
Rencananya, perusahaan bentukan Bill Gates itu akan menutup layanan streaming gim tersebut setelah diumumkan pertama kali pada Januari 2016.
Sebagai pengganti Mixer di masa mendatang, Microsoft akan mengandeng Facebook Gaming untuk menyediakan layanan streaming gim baru, sebagaimana dikutip dari Gamerant, Selasa (23/6/2020).
Baca Juga
Advertisement
Walau baru berusia empat setengah tahun, Mixer sudah menjadi "rumah" bagi sejumlah streamer kenamaan di dunia, dan memiliki kurang lebih 4 juta kanal unik di platform tersebut.
Keputusan Microsoft untuk menggandeng Facebook Gaming merupakan kabar yang cukup mengejutkan, mengingat banyak streamer gim ternama yang bergabung di Mixer.
Adapun beberapa streamer ternama bergabung di Mixer, termasuk Ninja dan Shroud yang bila digabungkan kedua follower mereka mencapai 4 juta dan ditonton sebanyak 90 juta kali.
Mendapatkan Beragam Reaksi
Lebih lanjut, pengumuman ini juga mendapatkan sambutan yang beragam dari banyak anggota komunitas Mixer.
Sayang, beberapa nama besar streamer di Mixer sendiri belum ada yang berkomentar. Hal ini tentu menjadi sulit untuk diketahui apakah mereka sudah mengetahui rencana Microsoft dan Facebook Gaming ini sebelumnya.
Pastinya, keputusan ini akan membuat komunitas Mixer bertanya-tanya apa langkah selanjutnya yang akan diambil oleh streamer ternama di layanan tersebut.
Apakah mereka akan beralih ke Facebook Gaming, kembali ke Twitch atau memilih untuk mengeksplor layanan streaming lainnya?
Advertisement
Intergrasi ke Xbox
Seperti yang sudah kamu ketahui, Mixer merupakan layanan streaming gim--seperti Twitch--milik Microsoft. Sejak diumumkan pada 2016, Mixer sudah langsung terintegrasi langsung ke dalam konsol gim milik Microsoft, yaitu Xbox.
Dengan fitur Mixer ini, gamer atau streamer dapat langsung melakukan live streaming dari konsol tanpa harus repot pakai perangkat tambahan lainnya.
Lewat kemitraan dengan Facebook Gaming, masih belum diketahui secara jelas seberapa besar pengaruh atau kendali Microsoft terhadap konten streaming dan kebijakannya.
(Ysl/Isk)