Liputan6.com, Jakarta Ventilator Portabel Indonesia (Vent-I) yang dibentuk atas kolaborasi ITB, Unpad, dan YPM Salman ITB sudah didistribusikan. Penggagas Vent-I Dr Syarif Hidayat mengatakan 139 unit Vent-I produksi pertama telah dikirim ke rumah sakit yang membutuhkan.
"Sementara ini total target produksi Vent-I sekitar 800-900 unit dari dana donasi masyarakat, institusi negara, BUMN dan swasta," ujar Syarif yang merupakan dosen di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu dalam laman resmi ITB dikutip Selasa (23/6/2020).
Advertisement
Menilik data dari website vent-i.org, 139 ventilator produksi pertama didistribusikan ke rumah sakit yang ada di Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta. Juga Sumatera Utara, Lampung dan Kalimantan Timur.
Ada juga Vent-I yang diproduksi secara komersial. Syarif menyebut hal tersebut dilaksanakan oleh PT. Rekacipta Inovasi ITB (PT. RII) yang bekerja sama dengan ITB, BUMN, dan swasta.
"Terima kasih atas dukungan semua pihak atas perhatian dan bantuan sejak pengembangan, pengujian, perizinan, produksi, distribusi hingga nantinya after donation bisa terlaksana serta bermanfaat bagi masyarakat luas," ujar Syarif.
Vent-I Lolos Uji Kemenkes
Sebelumnya, Vent-I telah dinyatakan lolos uji produk oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 21 April 2020.
Vent-I dinyatakan lolos uji untuk semua kriteria uji sesuai dengan standard SNI IEC 60601-1:204: Persyaratan Umum Keselamatan Dasar dan Kinerja Esensial, Rapidly Manufactured CPAP Systems, Document CPAP 001, Specification, MHRA, 2020.
Vent-I adalah alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri bukan diperuntukkan bagi pasien ICU. Vent-I dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis di masa pandemi COVID-19.
Advertisement