Resmi Beroperasi, Indonesia Punya Pergudangan Terbesar di ASEAN

Anak perusahaan PT Krakatau Steel meluncurkan fasilitas pergudangan terintegrasi di Pelabuhan Cigading, Cilegon, Banten.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2020, 17:40 WIB
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, bersama PT Sentral Grain Terminal (SGT), anak usaha FKS Logistics, meluncurkan fasilitas pergudangan terintegrasi (integrated warehouse/IWH) di Pelabuhan Cigading, Cilegon, Banten, yang menandai fasilitas IWH terbesar di ASEAN tersebut resmi beroperasi.

"Tahap pertama telah selesai dibangun fasilitas gudang penyimpanan (flat storage) berkapasitas 200.000 MT dan tahap berikutnya akan dibangun fasilitas gudang vertikal (silo) berkapasitas minimum 70.000 MT sehingga nantinya kapasitas totalnya menjadi sebesar 270 ribu MT," kata Direktur Utama KBS Alugoro Mulyowahyudi dikutip dari Antara, Selasa (23/6/2020).

Ia menjelaskan IWH memiliki fasilitas teknologi termodern di Indonesia, dengan gudang transit seluas 11,6 ha ini akan terhubung langsung dengan continuous ship unloader (CSU) yang berada di Dermaga 1 milik KBS melalui conveyor belt.

"CSU diperuntukkan untuk melayani bongkar kargo grain seperti soybean, corn, wheat & soybean meal dengan metode food grade handling. Teknologi berupa chain, discharge rate CSU dapat mencapai 1.300 ton per jam atau setara dengan rata-rata 20.000 ton per hari, hal tersebut tentu dapat meningkatkan produktivitas perusahaan," katanya.

Alugoro menambahkan dengan menggunakan sistem discharge yang tertutup, maka fasilitas tersebut dapat menjamin kargo terhindar dari kontaminasi udara luar serta kemungkinan kargo hilang menjadi kecil.

"Kerja sama ini merupakan komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dan dengan menggandeng PT SGT menjadikan PT KBS sebagai perusahaan logistik terintegrasi berbasis pelabuhan (port centric integrated logistics company) yang menerapkan konsep smart & green port," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kemajuan Teknologi

Aktivitas bongkar muat barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor dan impor Indonesia mengalami susut signifikan di Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Farhan Rio Gunawan selaku Direktur Utama PT Sentral Grain Terminal mengatakan pembangunan IWH ini merupakan salah satu bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi yang akan memberikan efek luar biasa besar, khususnya di Indonesia.

Dalam hal ini, ia bicara soal pengaturan dan efisiensi proses pembongkaran, serta pengelolaan raw material yang akan berujung pada efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh konsumen.

"Terlebih dengan kapasitas baru ini menjadikan Sentral Grain Terminal 2 menjadi salah satu yang terbesar di ASEAN," tukas Farhan.

Adapun total investasi dari pembangunan IWH tersebut yakni 65 juta dolar AS dari SGT dan Rp300 miliar dari KBS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya