Jakarta - Pembina Arema FC, Lalu Mara Satriawangsa, menyesalkan perilaku Indra Sjafri yang dianggapnya tidak sopan terhadap manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Manuver dari Direktur Teknik PSSI itu dinilainya telah kelewat batas.
Indra Sjafri menyerang Shin Tae-yong melalui situs PSSI menyusul wawancara sang pelatih tentang kondisi di PSSI dan Timnas Indonesia kepada media Korea Selatan.
Advertisement
Indra Sjafri juga meluruskan pernyataan Shin Tae-yong yang bercerita bahwa ia pergi tanpa pamit setelah Timnas Indonesia U-19 tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, awal Februari lalu, setelah melaksanakan pemusatan latihan di Chiang Mai, Thailand. Ketika itu, Indra Sjafri masih berstatus sebagai asisten pelatih Shin.
Pria berusia 56 tahun itu beralasan terpaksa harus bergegas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta karena ingin menghadiri resepsi pernikahan Febia Aldina Darmawan, putri dari rekan seprofesinya, Rahmad Darmawan.
Namun, Indra Sjafri mengaku telah meminta izin kepada staf pelatih timnas karena Shin Tae-yong disebutnya masih tertahan di imigrasi bandara.
"Sepak bola itu respek. Saling menghormati. Saya lihat apa yang dilakukan oleh Indra Sjafri itu betul-betul di luar kewajaran," kata Lalu Mara dalam webinar di YouTube I'M Genz Official.
"Menurut saya, kesalahan Shin Tae-yong adalah tidak memecat Indra Sjafri secara langsung karena meninggalkan lokasi dengan alasan undangan, di luar tugas dia," kata pria yang juga pemerhati sepak bola nasional ini.
Indra Sjafri Tidak Respek dengan Shin Tae-yong
Buntut kejadian itu, Indra Sjafri diusir oleh Shin Tae-yong pada rapat evaluasi Timnas Indonesia U-19 selang beberapa hari setelah tiba di Jakarta. Permintaan maaf diabaikan pelatih asal Korea Selatan itu, Indra Sjafri mengklaim Shin Tae-yong hanya melengos saat dirinya ingin minta maaf.
PSSI akhirnya memisahkan Indra Sjafri dari Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19, tapi mengangkatnya sebagai Direktur Teknik PSSI selang beberapa bulan kemudian.
Pekan lalu, Shin Tae-yong membahas kelakuan Indra Sjafri. Tidak bisa diterima, Indra Sjafri melancarkan perang urat syaraf melalui klarifikasinya di laman PSSI.
"Dan menurut saya apa yang disampaikan Indra Sjafri pada akhir-akhir ini di luar kebiasaan. Tidak pernah ada seorang asisten pelatih membicarakan pelatih kepala, itu tidak pernah ada. Baru kali ini saya baca tiba-tiba seorang asisten pelatih demikian menyerang pelatih kepala. Jadi kesan saya tidak ada respek sama sekali. Padahal dalam sepak bola itu harus ada respek," imbuh mantan wakil manajer Arema FC itu.
Disadur dari Bola.com (Muhammad Adiyaksa/Benediktus Gerendo P., published 23/6/2020)
Advertisement