Hikmah Dibalik Pandemi, UMKM Mulai Masuk ke Ekosistem Digital

Pandemi corona membuat masyarakat berbondong-bondong beralih ke ekosistem digital.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jun 2020, 17:20 WIB
25 Produk UMKM di Banyumas memasuki toko retail modern. (Foto: Liputan6.com/Galoeh Widura)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan hasil survei Fortune 500 CEOs mengenai perubahan di dunia pasca covid-19.

Di Indonesia, Luhut menyebutkan terjadi peningkatan rasa kebangsaan untuk membeli produk dalam negeri. Hal ini dikatakan tidak terlepas dari gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang menggugah seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menjaga kelangsungan ekonomi nasional dengan membeli produk dalam negeri.

"Hasil survei ini saya kira elok untuk teman-teman Gubernur, para Menteri, dan peserta, untuk kita menyimaknya. Karena ini perlu kita lihat untuk langkah-langkah kita kedepan," ujar Luhut dalam webinar Peranan Aktif Pemerintah Daerah dalam Mendukung Gernas BBI, Selasa (23/6/2020).

Temuan selanjutnya dari survei ini adalah pengaruh pandemi bagi transformasi teknologi, dimana sebagian besar organisasi berpendapat bahwa pandemi Covid-19 akan mempercepat transformasi teknologi suatu organisasi.

"Kita lihat 75 persen survei Fortune 500 CEOs ini menunjukkan bahwa orang akan beralih pada digital. Makanya UMKM kita masukkan online itu juga dalam konteks ini," kata Luhut.

Hasil survei ketiga yakni mengenai dampak Covid-19 terhadap UMKM, di mana permasalahan utama yang dihadapi UMKM adalah pemasaran sebesar 35 persen dan permintaan 34 persen.

"Dengan adanya online ini banyak sekali yang bisa diperbaiki, dan apa yang paling kena, yaitu industri makanan, industri kreatif,," ungkas Luhut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kemenkop dan LKPP akan Luncurkan E-Catalog Produk UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) akan meluncurkan situs khusus yang di dalamnya terdapat e-catalog produk-produk UMKM. Rencananya, website tersebut akan diterbitkan pada Juni 2020.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, situs resmi tersebut semestinya dikeluarkan pada awal pekan ini. Namun kini masih harus melalui sejumlah proses sebelum e-catalog tersebut resmi diluncurkan.

"Mustinya Senin ini. Tapi ini kan perlu persiapan. Pertama kami dari Kementerian Koperasi dan UKM akan membantu pelaku usaha untuk mendapatkan account di e-catalog itu, lalu mendaftarkan produknya," jelasnya dalam kunjungan ke Pasar Rawamangun, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Selain itu, ia menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM juga perlu melakukan pelatihan kepada kementerian dan lembaga terkait kebutuhan belanja mereka akan produk UMKM.

"Sebab nanti begitu di-launching kita sudah langsung ada aksi belanja dari kementerian dan lembaga. Jadi kami ini lagi proses pelatihan. Kemarin baru empat kementerian yang dilatih untuk belanja di e-catalog LKPP," tuturnya.

 


Stimulus

Pengunjung melihat produk dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran ini menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut dia, masyarakat saat ini tengah kesulitan akibat pandemi virus corona (Covid-19). Guna mendongkrak daya beli, pemerintah kemudian menggulirkan berbagai stimulus kebijakan fiskal dan moneter agar rupiah tetap bisa mengalir.

Teten menyatakan, kondisi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendorong masyarakat dan pemerintah membeli produk-produk dalam negeri, khususnya ciptaan UMKM.

"Kita dorong belanja pemerintahnya produk UMKM. Pembiayaan digelontorin, daya beli masyarakat digelontorin, demand-nya kita naikan dengan pemerintah membeli produk UMKM, lalu kita bikin gerakan Bangga Buatan Indonesia, itu juga mendorong masyarakat beli produk-produk lokal," ungkapnya.

Oleh karenanya, ia menekankan situs khusus e-catalog produk UMKM akan segera diterbitkan pada bulan ini. "Dua Minggu dari sekarang lah. Pokoknya dalam bulan ini, masih dalam bulan Juni, kita akan segera launching," tegasnya.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya