Liputan6.com, Jakarta - Demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 (RIB) terus bergerak membantu pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19. Kali ini, RIB menggelar rapid test massal di Lippo Plaza Kramat Jati, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (23/6/2020).
Rapid Test ini untuk masyarakat umum, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dan pekerja lepas di wilayah kelurahan dan Kecamatan Kramat Jati.
Advertisement
Dalam rapid test ini, RIB menyiapkan dua mobil lab untuk tes PCR atau Swab Test dan dua mobil ambulance. Swab Test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif COVID-19. Mobil Laboratorium RIB ini dapat mengambil 320 sampel per hari. Adapun, hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 3 jam.
Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 Sandiaga Salahudin Uno meninjau langsung rapid test massal ini. Sandiaga didampingi Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar dan Lurah Kramat Jati Husni Abdullah.
Sandiaga mengatakan, rapid test massal yang diselenggarakan ini merupakan hasil kerja sama Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19, Pemerintah Kota Jakarta Timur, Dinas Kesehatan Jakarta Timur, unsur kepolisian dan TNI serta Badan Intelijen Negara (BIN). Kecamatan Kramat Jati ini merupakan salah satu wilayah yang padat di Jakarta Timur.
"Kegiatan ini adalah bukti gerak cepat dari Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 yang berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Pemerintah Kota Jakarta Timur dan Kementerian Kesehatan dalam penanganan wabah COVID-19. Tentunya, kami mengucapkan terimakasih kepada Pemprov DKI. Saya ikut memastikan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan jumlah testing krena ini bagian dari 3T (Testing, Tracing dan Threating)," ujar Sandiaga di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (23/6/2020).
Dia menegaskan, saat ini Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 membantu pemerintah dalam meningkatkan jumlah pengetesan COVID-19 hingga mencapai 25.000 per hari sesuai target pemerintah. Kawasan padat penduduk menjadi target utama yang dilakukan pengetesan oleh RIB.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per 22 Juni 2020, kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 46.845 kasus. Sedangkan, sebanyak 18.735 pasien berhasil sembuh dan 2.500 pasien yang meninggal dunia.
"Nantinya yang reaktif langsung kita uji PCR di mobil laboratorium milik RIB. Insya Allah tentunya jika ada yang positif akan kita sembuhkan dan dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran atau rumah sakit rujukan lainnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada tim medis dan tenaga kesehatan. Mereka sangat berjuang tanpa lelah," kata Sandiaga.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mencari Titik Rentan Penularan
Lebih lanjut, Sandiaga menambahkan saat ini, banyak lembaga yang menyediakan uji cepat dengan berbayar. Padahal, target rapid test ini adalah wilayah padat penduduk yang sebagian merupakan warga yang tidak mampu.
"Untuk itu, saya mengimbau seluruh elemen masyarakat bersatu padu dan bahu membahu dalam membantu pemerintah meningkatkan jumlah pengetesan ini," jelasnya.
Dalam rapid test massal ini, RIB menyiapkan 700-1.000 alat rapid test. RIB juga mengedepankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam pelaksanaan di setiap kegiatan, termasuk rapid test massal.
Sementara itu, Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengaku bersyukur mendapatkan bantuan rapid test massal dari Sandiaga Uno dan kawan-kawan. Menurut Anwar, Kelurahan Kramat Jati ini menjadi wilayah yang rentan penularan COVID-19, salah satunya Pasar Induk Kramat Jati.
"Di Kramat Jati ini banyak kluster pasar, tentunya perlu adanya antisipasi. Kami dari jajaran pemerintah kotamadya berupaya mungkin sesuai arahan gubernur DKI Jakarta untuk mencari titik-titik yang rentan penularan dan melakukan rapid test secara masif," kata Anwar.
Berdasarkan Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per 22 Juni 2020, kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 9.957 kasus. Sebanyak 5.128 kasus berhasil disembuhkan. Sedangkan, kasus meninggal mencapai 618 orang.
"Alhamdulillah, Kramat Jati sekarang sudah zona hijau. Dulu memang sempat menjadi zona merah karena adanya pasar induk. Tapi alhamdulillah kita terus intervensi dan sudah menjadi zona hijau. Kita tidak puas begitu saja dan terus mencari titik-titik yang rawan penularan dengan melakukan testing dalam rangka menggurangi penyebaran COVID-19," pungkasnya.
Advertisement