Gelar Parade Militer Jelang Referendum, Putin Bisa Jadi Presiden Rusia hingga 2036

Putin ingin meningkatkan sentimen patriotik sepekan sebelum referendum konstitusional yang dapat memungkinkannya untuk tetap menjabat hingga 2036.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Jun 2020, 19:25 WIB
Rudal balistik YARS diangkut dengan mobil peluncur dipamerkan dalam parade militer untuk merayakan Hari Kemenangan atas Nazi Jerman yang jatuh pada setiap 9 Mei (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Liputan6.com, Moskow- Parade militer Rusia secara besar-besaran akan digelar di Lapangan Merah (Red Square) Moskow pada pekan ini. Parada digelar dalam rangka merayakan peringatan 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, setelah ditunda karena pandemi Virus Corona COVID-19, meskipun negara tersebut masih mencatat peningkatan infeksi yang stabil.

Dikutip dari Associated Press, Selasa (23/6/2020), desakan Presiden Vladimir Putin untuk mengadakan parade tersebut tidak hanya mencerminkan keinginannya untuk menunjukkan kekuatan Rusia . Putin juga ingin meningkatkan sentimen patriotik sepekan sebelum referendum konstitusional yang dapat memungkinkannya untuk tetap menjabat hingga 2036.

Pada biasanya, parade Hari Kemenangan di negara itu diadakan pada 9 Mei, yang merupakan hari libur sekuler yang paling penting di Rusia. Rabu 24 Juni 2020 ini bertepatan dengan hari pada 1945 ketika parade pertama digelar di Lapangan Merah setelah kekalahan Nazi Jerman oleh Uni Soviet dan sekutunya.

Dalam apa yang disebut sebagai Perang Patriotik Terhebat-nya, Uni Soviet kehilangan 27 juta orang dan penderitaan serta pengorbanan besar pada zaman itu telah meninggalkan bekas luka yang dalam di jiwa Rusia.

Dalam sejarah pasca-Soviet yang memecah belah bangsa yang dihormati oleh semua pihak politik, Hari Kemenangan merupakan peristiwa langka. Kremlin juga dikatakan telah menggunakan itu untuk mendorong kebanggaan patriotik dan menggarisbawahi peran Rusia sebagai kekuatan global.

Kendati demikian, parade tersebut untuk tahun ini pun sangat penting bagi Presiden Vladimir Putin. Kremlin berharap itu akan membantu mengamankan dukungan publik, sepekan sebelum pemungutan suara nasional pada 1 Juli yang akan mengamandemen konstitusi.

Amandemen itu secara efektif mengatur ulang masa jabatan presiden, juga akan memungkinkan Putin untuk memerintah dua periode enam tahun lagi.

Saksikan Video Berikut Ini:


Makna Simbolis

Sejumlah tentara Rusia berjalan di dekata kendaraan militer yang memenuhi jalanan saat melakukan latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia (3/5). (AP Photo / Pavel Golovkin)

Seorang analis politik independen yang berbasis di Moskow, Dmitry Oreshkin mengatakan bahwa "Bagi Putin, parade itu memiliki makna simbolis, simbol bahwa epidemi telah usai dan sehingga pemungutan suara dapat diadakan," seraya menambahkan,  "Dan yang lebih penting lagi, Hari Kemenangan berfungsi sebagai simbol positif penyatuan masyarakat, mobilisasi ekonomi, kepemimpinan yang kuat, dan konsolidasi - hal-hal yang ingin diakui oleh Putin."

Pada awalnya, pemungutan suara ditetapkan untuk 22 April tetapi, seperti dengan parade, harus ditunda karena wabah Virus Corona.

Vladimir Putin menjadwalkan kembali pemungutan suara untuk 1 Juli, ketika tanda-tanda pertama pelambatan penularan virus muncul. Ia juga disebut ingin mengkonsolidasikan kekuasaannya sebelum kejatuhan ekonomi dari pandemi ini semakin mengikis popularitasnya.

Pada bulan April, peringkat persetujuan untuk Vladimir Putin mengalami keanjlokan hingga 59%, yang merupakan level terendah dalam lebih dari dua dekade, menurut Levada Center, lembaga survei independen teratas Rusia. 

Oreshkin memaparkan, "Tiga bulan kemudian, peringkat akan lebih rendah karena ekonomi akan menurun."

"Sangat penting untuk mengadakan pemungutan suara sekarang, jelas Oreshkin. 


Penampilan Belasan Ribu Tentara Hingga Puluhan Pesawat Tempur

Militer Rusia berparade mengibarkan bendera kebangsaan di ibu kota Moskow (AP)

Karena pandemi Virus Corona, harapan Kremlin untuk membuat para pemimpin dunia terkemuka menghadiri parade tidak tercapai saat ini. Namun pada Rabu (24/3), para pimpinan beberapa negara bekas Soviet dan Presiden Serbia masih dijadwalkan untuk hadir.

Dalam perayaan itu, akan menampilkan 14.000 tentara, termasuk sekitar 300 kendaraan militer dan 75 pesawat tempur yang akan tampil sebagai bentuk kekuatan militer Rusia. 

Pejabat Rusia menegaskan bahwa untuk melindungi kesehatan pasukannya, termasuk untuk veteran tua dan tamu asing di parade, semua tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil.

Karena itu, Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, telah memperingatkan masyarakat agar tidak datang untuk menonton pertunjukan tersebut secara langsung.

Selain itu, Juru bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov, juga menyarankan warga Moskow, yang biasanya berkumpul di jalan tengah untuk melihat tank dan rudal lewat, agar menonton acara tersebut dari siaran TV untuk saat ini.

Selain parade ini penting secara politis, kegigihan Vladimir Putin untuk penggelaran acara tersebut terlepas dari risiko penularan juga mencerminkan pribadinya yang peduli dengan sejarah Perang Dunia II.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya