Liputan6.com, Jakarta - Anda pasti sering mendengar larangan untuk mengisi ponsel semalaman. Namun sebenarnya mengapa hal tersebut dilarang?
Baca Juga
Advertisement
Apa yang menyebabkan kebiasaan tersebut merusak ponsel? Melansir dari Shared, ini dia alasannya.
Apakah pengisian daya berlebihan pada ponsel berbahaya?
Beberapa orang berpikir mereka dapat mengisi baterai ponsel melewati 100% dan sesungguhnya itu kebiasaan yang buruk. Ponsel Anda tak akan pernah "overcharge" dan tak berbahaya untuk terus mengisinya setelah baterai mencapai 100%.
Baterai ponsel yang bagus tak akan meledak atau pecah meski dicas lebih dari 100%. Namun, tetap saja itu merupakan ide yang buruk untuk mengisi daya ponsel lebih lama dari yang seharusnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Apakah pengisian daya dalam semalam berbahaya?
Kebiasaan seperti ini sesungguhnya merusak daya tahan baterai ponsel dalam jangka panjang. Segera setelah Anda menghidupkan ponsel untuk pertama kalinya, baterai lithium-ion dan wadah asam timbal di sekitarnya mulai menurun.
Mengisi daya dalam semalam hanya akan membuat baterai Anda lebih cepat aus. Jadi, jika Anda ingin ponsel Anda tahan bertahun-tahun, pelajari cara mengisi daya dengan cara yang cerdas.
Advertisement
Apa yang salah dengan pengisian daya semalaman?
Ponsel Anda sebenarnya cukup pintar untuk berhenti mengambil energi dari pengisi daya setelah ia mencapai 100%. Tapi begitu turun ke 99%, ia akan "melengkapi" dengan mengambil lebih banyak kekuatan.
Saat ponsel Anda diisi semalaman, energi terus mengalir perlahan. Ini meningkatkan suhu ponsel Anda dan membuat baterai tegang, yang keduanya bertambah seiring waktu.
Jika Anda terus-terusan melakukannya, tiga atau empat bulan dalam setahun baterai Anda akan cepat 'habis.'
Kapan sebaiknya mengisi baterai ponsel?
Para ahli mengatakan Anda harus menunggu sampai bateri ponsel tinggal sedikit, tapi tidak sampai benar-benar kosong untuk mengisinya. Untuk hasil terbaik, tunggu hingga bateri ponsel mencapai 30-40% baru dicas.
Advertisement