Liputan6.com, Jakarta - Membawa hand sanitizer kemana-mana sudah menjadi kewajiban untuk mencegah penularan virus corona (COVID-19). Hand sanitizer biasanya dikemas dalam botol kecil dan praktis untuk digunakan.
Baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food & Drug Administration) menyarankan konsumen untuk tidak menggunakan produk pembersih tangan yang diproduksi oleh Eskbiochem SA karena kemungkinan adanya bahan kimia beracun.
Advertisement
FDA menyebut ada kandungan metanol, suatu zat yang bisa beracun ketika diserap melalui kulit atau dicerna, dalam sampel Lavar Gel dan sanitizer CleanCare No Germ, dilansir dari CNN. Keduanya merupakan produk perusahaan Meksiko tersebut.
Hingga kini, Eskbiochem masih belum menanggapi keputusan dari FDA ini. Adapun merek hand sanitizer yang FDA sarankan untuk para konsumen hindari adalah sebagai berikut.
1. All-Clean Hand Sanitizer (NDC: 74589-002-01)
2. Esk Biochem Hand Sanitizer (NDC: 74589-007-01)
3. CleanCare NoGerm Advanced Hand Sanitizer 75% Alcohol (NDC: 74589-008-04)
4. Lavar 70 Gel Hand Sanitizer (NDC: 74589-006-01)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
5. The Good Gel Antibacterial Gel Hand Sanitizer (NDC: 74589-010-10)
6. CleanCare NoGerm Advanced Hand Sanitizer 80% Alcohol (NDC: 74589-005-03)
7. CleanCare NoGerm Advanced Hand Sanitizer 75% Alcohol (NDC: 74589-009-01)
8. CleanCare NoGerm Advanced Hand Sanitizer 80% Alcohol (NDC: 74589-003-01)
9. Saniderm Advanced Hand Sanitizer (NDC: 74589-001-01)
Advertisement
Senyawa Metanol
Di dalam produk-produk di atas ditemukan senyawa metanol yang jika terpapar dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan permanen pada sistem saraf, atau kematian.
Adapun upaya penanggulangan bagi yang sudah pernah menggunakan atau terpapar produk-produk di atas, FDA menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke tenaga medis.
FDA juga meminta Eskbiochem SA untuk menarik produk pembersih tangan dari setiap pedagang per 17 Juni, namun hingga kini masih belum menerima tanggapan dari perusahaan.
FDA merekomendasikan agar konsumen segera berhenti menggunakan produk ini dan membuangnya dalam "wadah limbah berbahaya yang tepat."
Sumber: Health Liputan6.com ditayangkan 23 Jun 2020, 13:00 WIB
Penulis: Fitri Syarifah