Harga Murah, Impor Minyak China Catat Level Tertinggi Dalam Sejarah

Impor minyak mentah China pada bulan Mei melonjak ke tingkat tertinggi dalam sejarah, yaitu 11,34 juta barel per hari.

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Jun 2020, 12:40 WIB
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

 

Liputan6.com, Jakarta - Impor minyak mentah China pada bulan Mei melonjak ke tingkat tertinggi dalam sejarah, yaitu 11,34 juta barel per hari.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (24/6/2020), peningkatan kepadatan kapal tanker di perairan sekitar pelabuhan minyak China karena banyak pembeli bergegas untuk mengambil keuntungan dari harga minyak yang rendah dalam beberapa bulan terakhir. Namun di sisi lain kapasitas penyimpanan darat tidak cukup untuk menampung pasokan tersebut.

Mengutip data dari Kpler, Bloomberg mengatakan bahwa pada bulan ini saja, sebanyak 200 kapal tanker minyak diperkirakan akan tiba di pelabuhan China.

Data bea cukai pada awal bulan ini menunjukan bahwa impor minyak mentah China di bulan Mei melonjak ke tingkat tertinggi dalam sejarah, yaitu sebesar 11,34 juta barel per hari.

Data tersebut memastikan bahwa ekonomi China berada pada jalur yang cepat menuju pemulihan dari krisis virus corona, dengan rata-rata harian impor minyak pada bulan Mei meningkat 15 persen dari April dan 150 ribu barel per hari lebih dari catatan impor sebelumnya yang dicatat pembeli China pada November lalu.

Bulan ini dapat terjadi rekor baru impor minyak, dengan Kpler memperkirakan rata-rata harian sebanyak 14 juta barel per hari atau lebih akan diimpor, yang mana ini 20 persen lebih banyak dari rata-rata untuk bulan Mei.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Impor Akan Terus Bertambah

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Awal tahun ini, sebuah lembaga think-tank yang berafiliasi dengan CNPC mengatakan bahwa mereka mengharapkan impor minyak China mencatat kenaikan tahunan sebesar 2 persen tahun ini karena kondisi harga minyak yang rendah.

Namun, ada keraguan tentang berapa lama China bisa terus membeli minyak pada tingkat harga ini. Di satu sisi, ada keraguan atas data mengenai tingkat pemulihan permintaan minyak yang sebenarnya.

Di sisi lain, kurangnya data yang pasti tentang kapasitas penyimpanan minyak di negara tersebut juga memicu ketidakpastian.

Berita tentang kepadatan kapal tanker di sekitar Pelabuhan minyak China, akan memperkuat keraguan-keraguan ini karena menunjukkan bahwa kapasitas penyimpanan semakin penuh.

Perkiraan dari IHS Markit menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah China akan melonjak sebesar 440 juta barel pada semester pertama tahun ini. Dimana ini akan menjadi peningkatan persediaan terbesar dalam enam bulan di manapun, di seluruh dunia. Jika impor terus meningkat pada tingkat rekor, penyimpanan terapung mungkin menjadi satu-satunya pilihan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya