Liputan6.com, Jakarta - Pandemi covid-19 tentunya mendatangkan kerugian dan keuntungan, memang banyak sektor yang terdampak baik sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Namun, di balik kerugian atau dampak yang ditimbulkan pandemi tersebut, banyak peluang atau kesempatan, salah satunya untuk mengoptimalkan penggunaan pembayaran secara digital, baik untuk usaha besar, UMKM dan lainnya.
“Jumlah merchant QRIS terus meningkat, tercatat per 12 Juni 2020 sudah mencapai 3,64 juta merchant, dimana 87,2 persen di antaranya merupakan merchant mikro dan kecil,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam webinar Transaksi Sehat Menggunakan QR Code Indonesian Standart (QRIS) di Masa Pandemi COVID-19 dan New Normal, Rabu (24/6/2020).
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, Perry meminta dukungan kepada Kementerian Koperasi dan UKM, agar yang sudah tersambung sebanyak 3,64 juta merchant itu bisa terus naik, apabila saling bergandeng tangan maka akan lebih cepat berkembang.
“Kawan perbankan tidak pernah lelah meng-QRISkan UMKM, koperasi, pasar dan lainnya untuk kita QRIS- kan, melonjak di balik covid-19,” ujarnya.
Menurutnya hal bisa dipelajari dari covid-19 adalah kita bisa melihat potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki peluang untuk mempercepat penggunaan digital payment, dan mendorong UMKM untuk lebih kreatif, inovatif dalam mencari cara dan model bisnis baru di tengah pandemi ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dorong Inovasi QRIS
Lebih lanjut ia menampakan, bahwa untuk memperluas penerimaan (akseptasi) QRIS, Bank Indonesia Pusat dan 46 kantor di berbagai daerah bersama industri mendorong inovasi QRIS bekerja sama dengan seluruh stakeholders.
“QRIS juga disiapkan sebagai alat pembayaran yang aman untuk diterapkan pada merchant sektor pariwisata yang akan segera dibuka di era new normal, hingga saat ini telah terdapat 23.189 merchant pariwisata,” ujarnya.
Tentunya, peradaban baru dalam mempersiapkan pada new normal lebih mendorong UMKM untuk kreatif. Momentum inilah digitalisasi yang sebetulnya pihaknya lebih percepat , pihaknya sudah sepakat dari perbankan dan non bank, untuk membangun ekosistem ekonomi dan keuangan digital.
Advertisement