Miliarder Mark Cuban: Kalau Saya Mulai Bisnis Saat Ini, Begini Caranya

Mark Cuban mengungkapkan area teknologi apa yang akan dia fokuskan jika dia harus meluncurkan sebuah bisnis di era sekarang.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 24 Jun 2020, 20:00 WIB
Mark Cuban (biography.com)

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha ternama di bidang teknologi sekaligus salah satu miliarder dunia, Mark Cuban, menerima banyak sekali gagasan bisnis dari para pengusaha berkat perannya sebagai salah satu juri di acara Shark Tank.

Namun baru-baru ini, Cuban mengungkapkan area teknologi apa yang akan dia fokuskan jika dia harus meluncurkan sebuah bisnis di era sekarang.

"Jika saya harus memulai sebuah bisnis saat ini, saya akan membangunnya di sekitar Alexa dan Google Home," ungkapnya seperti dilansir dari CNBC, Rabu (24/6/2020).

Alexa merupakan asisten virtual yang dikembangkan Amazon. Sementara Google Home adalah sistem pembicara di mana para konsumen dapat menggunakan asisten virtual yang diaktivasi melalui suara, menyesuaikan nama Google Assistant.

"Kemampuan Alexa dan kemampuan pemrograman Alexa sangat-sangat mudah. Tapi semua orang merasa itu semua sangat sulit. Dan itupula yang membuat mereka kehilangan peluang besar. Jadi saya katakan pada anak-anak saya dan pada oarang lain, belajar cara membuat program, dan hampiri tetanggamu, gunakan seluruh perangkat Alexa, dan kalian bisa menghasikan sekitar Rp 360 ribu atau 570 ribu per jam" papar Cuban. (USD 1 = Rp 14.261)

Kemampuan Alexa memprogram berarti menyusun kode pemrograman perintah suara yang memungkinkan robot tersebut menyelesaikan tugas yang diharapkan.

Cuban juga mellihat kecerdasan artifisial memiliki masa depan yang besar. Dia mengatakan, dampak Alexa bisa sangat besar lebih dari apa yang orang-orang sadari.

Menurut miliarder yang terkenal ambisius ini, jika Anda tak memahaminya, Anda akan tertinggal di belakang. Apalagi jika Anda menjalankan sebuah bisnis.

"Saya memahaminya dari Amazon, Microsoft, dan Google dan saya menjalani tutorial mereka. Jika Anda ke kamar mandi saya, ada sebuah buku berjudul 'Machine Learning for Idiots' (Pembelajaran Mesin Untuk Orang Bodoh). Kapanpun saya istirahat, saya selalu membacanya," terang Cuban.

Dia menjelaskan, jika Anda tidak memahami bagaimana menggunakan Al dan tidak memahaminya secara utuh dan Anda tidak akan memiliki pemahaman dasar sedikitpun tetang bagaimana algoritma bekerja.

"Anda dapat tersesat di jalan yang tak pernah Anda duga," pungkasnya.

Tonton Video Ini


Akhirnya, Miliarder Asia Mukesh Ambani Masuk Jajaran 10 Top Orang Terkaya Dunia

Mukesh Ambani

Kekayaan miliarder terkaya di Asia yang juga Direktur Utama Relliance Industries Ltd, Mukesh Ambani, menyentuh USD 64,5 miliar (Rp 909,4 triliun).

Kepemilikan harta ini menjadikan Ambani satu-satunya miliarder dari Asia yang berhasil masuk ke jajaran top 10 miliarder terkaya dunia, menurut laporan Bloomberg Billionaire Index.

Mengutip laman Bloomberg, Selasa (23/6/2020), dia mengalahkan miliarder pemilik Oracle, Larry Ellison, dan Francoise Bettencourt Meyers, wanita terkaya di dunia, yang berada pada urutan ke-9.

Ambani memiliki saham 42 persen di perusahaan yang dia pimpin. Dirinya meraih keuntungan dari investasi Jio Platform Ltd, yang mana membuat Relliance bebas utang hingga 2021. Saham konglomerat India ini naik 1,2 persen dari kondisi terendahnya di Maret 2020.

"Meskipun ekonomi India tergerus gegara pandemi, kekayaan dan kesejahteraan keluarga Ambani meningkat secara substansial," ujar Jayati Ghosh, ketua Centre of Economic Studies and Planning di Universitas Jawaharlal Nehru.

Ambani sendiri tinggal di rumah mewah 27 tingkat di Mumbai, India. Hunian ini memiliki 3 lapangan helipad, tempat parkir untuk 168 kendaraan, bioskop berkapasitas 50 kursi, grand ballroom mewah dengan lampu gantung mewah, taman rumah yang terinspirasi arsitektur kebun Babylonia, studio yoga dan fitness centre yang lengkap.

Ketika harga minyak sedang mengalami volatilitas beberapa waktu lalu, Jio Platform Ltd membuat kesepakatan investasi senilai USD 15 miliar. Diperkirakan, Jio bakal mengincar 48 persen saham Relliance per 2025 mendatang.

Sementara, disebutkan Reliance hampir mendapatkan saham di beberapa unit Future Group, yang sudah memiliki kemitraan dengan Amazon.com Inc.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya