Pembelian Mobil Daihatsu Secara Tunai Meningkat di Tengah Pandemi

Pembelian mobil di Indonesia bisa dilakukan dengan sistem pembayaran cash atau tunai dan kredit.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 24 Jun 2020, 17:31 WIB
Model berfoto saat peluncuran mobil Toyota Calya dan Daihatsu Sigra di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, Karawang, Jawa Barat, (2/8). Kolaborasi Toyota dan Daihatsu yang telah menghasilkan produk Avanza-Xenia dan Rush-Terios. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mencari informasi kendaraan bermotor biasa dilakukan dengan mendatangi dealer ataupun menyambangi pameran otomotif. Namun, hal itu berubah sejak pandemi Corona Covid-19.

Berdasarkan riset internal Astra Daihatsu, ada perubahan sumber informasi dan metode pembelian mobil saat ini. Hal itu diungkapkan Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) saat berbincang dengan Merdeka.com secara virtual.

"Sebelumnya 45 persen responden berniat membeli mobil melalui pameran otomotif. Namun, selama pandemi, mereka ragu, sehingga jumlahnya turun menjadi 23 persen saja. Kemudian lama orang melihat internet naik. Semula 31 persen responden melihat selama 60 menit, tapi ada pandemi, naik jadi 39 persen, karena lebih banyak tinggal di rumah," ujarnya.

Selain pola kerja berubah, beberapa hal terkait bisnis dan sistem jual beli juga mengalami perubahan, tak terkecuali pembelian mobil.

"Pola penjualan kami juga berubah. Kami didik tenaga penjualan kami mengikuti perubahan perilaku konsumen tersebut," kata Hendrayadi.

Perubahan perilaku konsumen otomotif juga terjadi pada peningkatan aktivitas saluran digital. Selama pandemi, volume unduhan aplikasi mobile Astra Daihatsu meningkat dua kali lipat dari masa normal.


Pembelian Cash Meningkat

Pengunjung website Astra Daihatsu juga mengalami peningkatan. Bahkan kenaikannnya lebih tinggi, yakni tiga kali lipat dari sebelumnya.

"Survei kami juga menunjukkan pembeli mobil secara tunai ternyata naik menjadi 32 persen dari 20 persen, sehingga pembelian secara kredit menurun jadi 68 persen," tutur Hendrayadi.

 


DP Besar Jadi Pemicu

Kenaikan pembelian mobil secara tunai juga dipengaruhi oleh kebijakan uang muka (DP) dari perusahaan pembiayaan yang meningkat hingga 40 persen.

"Karena saat ini perusahaan pembiayaan lebih berhati-hati menyalurkan kredit sehingga selama masa pandemi, DP kredit mobil naik jadi 30-40 persen dari semula 15-20 persen," ujarnya.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya