Menkes Berupaya Kurangi Penularan COVID-19 di Jawa Timur

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan, upaya memutus mata rantai penularan COVID-19, kuncinya yaitu pencegahan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2020, 14:01 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Rapat membahas polemik kenaikan iuran BPJS Kesehatan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto akan mengurai masalah yang mendorong kenaikan harian pasien positif Corona COVID-19 di Jawa Timur yang bertambah.

"Saya akan mengurai apa pokok persoalannya. Kalau karena protokol kesehatan, ya protokol kesehatannya harus terus didisiplinkan. Supaya bisa mengurangi angka tertular," tutur Terawan di sela kunjungannya di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu, (24/6/2020), seperti dikutip dari Antara.

Terawan menuturkan, upaya memutus mata rantai penularan COVID-19, kuncinya adalah pencegahan. Pencegahan tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Baik di lingkungan tempat tinggal, di lingkungan kerja, dan sebagainya. Dia pun mendorong agar penerapan protokol kesehatan bisa menjadi budaya di tengah masyarakat.

"Protokol kesehatan itu harus sudah menjadi istilahnya budaya dan harus melekat di hati sanubari penduduk. Artinya harus melaksanakan protokol kesehatan baik di lingkungan dia tinggal, di lingkungan bekerja, di rumah sakit, juga harus protokol kesehatan," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Menjalin Komunikasi Intensif dengan Daerah

Menkes Terawan Agus Putranto memberikan keterangan terkait dua WNI yang terjangkit virus corona di Kemenkes, Jakarta, Senin (2/3/2020). Diketahui, keduanya tertular virus corona dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok, beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia mengaku, pihaknya terus menjalin komunikasi intensif dengan daerah, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19. 

Dia menuturkan, komunikasi intensif menjadi kunci utama, agar langkah-langkah yang dilakukan di daerah, sejalan dengan apa yang diupayakan pemerintah pusat.

"Kita bersama-sama bekerja keras dan terus berkomunikasi antara daerah dengan pusat. Sehingga kami tahu apa kesulitannya  sehingga tidak salah dalam penerapannya. Itulah yang paling penting supaya sinkronisasi semua hal yang kita rencanakan cocok dengan kebutuhan dan keperluan daerah," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya