Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Dunia (WMO) sedang berupaya menyelidiki rekor suhu tinggi yang dilaporkan dari dalam Lingkar Arktik pada 20 Juni 2020 lalu, menurut pernyataan badan cuaca PBB tersebut, Selasa (23/6).
Juru bicara WMO, Clare Nullis, mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, badan cuaca PBB itu sedang berusaha memverifikasi suhu 38 derajat Celcius yang dilaporkan di kota Verkhoyansk, Rusia, di tengah gelombang panas Siberia yang berkepanjangan dan meningkatnya kebakaran hutan.
Advertisement
WMO juga menyampaikan akan berunding dengan Badan Cuaca Rusia, Roshydromet.
Tim penyelidik juga dikatakan akan memeriksa arsip cuaca PBB tersebut jika suhu tinggi yang dilaporkan terkonfirmasi, untuk memastikan memang itu merupakan rekor tertinggi.
Selain itu, Badan Cuaca Rusia melaporkan bahwa wilayah Siberia Timur di mana rekor itu dilaporkan "memiliki cuaca yang sangat ekstrem, musim salju sangat dingin namun juga dikenal dengan musim panas yang ekstrem," menurut Nullis.
Meskipun itu, musim semi di Siberia sangat hangat, dengan suhu sekitar 10 derajat Celsius di atas normal, tambah Nullis, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (24/6/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Wilayah dengan Pemanasan Tercepat di Dunia
Gelombang panas dapat mendorong suhu pada bulan Mei naik secara global, sehingga menjadi salah satu suhu tertinggi yang pernah ada, menurut Claire Nullis.
Sementara menurut laporan WMO, kawasan Arktika merupakan salah satu wilayah dengan pemanasan tercepat di dunia dan memanas dua kali lipat daritemperatur rata-rata secara global.
Suhu udara permukaan di Arktika dari tahun 2016 hingga 2019 telah mencapai rekor tertinggi.
Advertisement