Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi yang membuat sebagian orang lebih banyak beraktivitas di rumah, ternyata turut berpengaruh pada kunjungan ke platform video streaming Vidio.
Hal itu diungkapkan oleh Vice President Brand Marketing Vidio Rezki Yanuar pada acara live streaming Inspirato yang digelar Liputan6.com, Rabu (24/6/2020).
"Secara bulanan, data terakhir yang kami punya. Vidio sudah dikunjungi 60 juta kali dalam sebulan. Ini lumayan mengagetkan, tapi di masa pandemi ini memang orang-orang lebih banyak di rumah," tuturnya menjelaskan.
Tidak hanya itu, menurut Rezki, pada bulan April 2020, Vidio juga berhasil menjadi aplikasi nomor satu yang paling banyak diunduh di App Store dan Play Store. Selain kunjungan yang meningkat, pola konsumsi konten selama pandemi ini juga disebut berubah.
Baca Juga
Advertisement
Rezki menuturkan, sebelum pandemi ini konten yang banyak disaksikan merupakan Video-on-Demand (VOD), seperti tayangan TV atau sinetron. Namun selama pandemi, siaran langsung yang memanfaatkan platform Vidio ternyata melonjak naik.
"Jadi, di masa pandemi ini kan banyak konten live streaming yang memakai platform Vidio dan itu menghasilkan banyak sekali pengunjung," tuturnya.
Perubahan juga terasa di konsumsi konten asal Korea Selatan yang jauh meningkat selama pandemi ini.
Lebih lanjut, Rezki juga mengatakan Vidio akan terus melakukan banyak inovasi untuk para pelanggannya. Salah satu yang akan terus diupayakan adalah event live streaming maupun konten orisinal.
"Dengan adanya acara yang digelar secara live streaming, seperti musik atau e-sports, ini membuka perspektif baru bahwa itu bisa dilakukan. Vidio bisa membuka kesempatan baru dan akan selalu mencoba beradaptasi," tutur Rezki.
Sementara untuk konten orisinal, Rezki mengatakan Vidio akan berupaya untuk terus menambah daftarnya. Hanya dengan kondisi pandemi seperti sekarang, pihaknya masih mencari cara untuk tetap dapat melakukan produksi.
Vidio Tegaskan Diri sebagai Penyedia Layanan OTT
Dalam kesempatan itu, Rezki juga mengatakan bahwa Vidio kini sudah bertransformasi sepenuhnya sebagai layanan Video-on-Demand (VOD), tidak lagi platform yang berdasarkan User Generated Content (UGC) seperti yang dikenal sebelumnya.
"Dulu kami memang UGC, tapi sekarang sudah tidak lagi. Sebab, konsumen kini bisa membayar, mereka harus mendapatkan konten terbaik dan menonton konten yang sesuai dengan keinginannya," ujar Rezki menjelaskan.
Selain hadir sebagai platform VOD, Vidio sebenarnya juga menyajikan sejumlah siaran langsung dari beberapa kanal TV, seperti SCTV maupun Indosiar. Vidio kini juga menghadirkan tayangan olahraga sebagai konten andalan untuk para penonton.
(Dam/Isk)
Advertisement