Update Covid-19 pada 22 Juni 2020: 36.648 ODP dan 13.069 PDP

Kasus positif Covid-19 saat ini sudah tersebar ke 34 provinsi, dan 443 kabupaten/kota dengan penambahan kasus sebanyak 1.113 jiwa pada hari ini.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Jun 2020, 17:31 WIB
Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers melalui Live Streaming terkait perkembangan virus Corona di Gedung Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (18/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto merilis jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pada Rabu (24/6/2020).

"Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 36.648 orang dan pengawasan terhadap PDP 13.069 orang," kata Yurianto dalam jumpa pers live streaming di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Rabu..

Sementara itu, kasus positif Covid-19 saat ini sudah tersebar ke 34 provinsi, dan 443 kabupaten/kota dengan penambahan kasus positif hari ini sebanyak 1.113 jiwa sehingga totalnya menjadi 49.009 jiwa.

Sementara pasien sembuh terjadi penambahan sebanyak 417 pasien. Total akumulatifnya menjadi 19.658 pasien.

Kemudian pasien meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 38 orang pada hari ini. Sehingga totalnya menjadi 2.573 orang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pakai Masker

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Yurianto mengatakan, proses penularan hari ke hari menggambarkan masih ada sumber penularan Covid-19 di tengah masyarakat. Terutama dari kelompok orang yang positif namun tidak memiliki gejala Covid-19 dan merasa sehat sehingga tidak disadari menularkan kepada orang yang rentan.

Dia mengatakan, pihaknya mencoba menghitung data bahwa seseorang yang membawa virus dan tidak menggunakan masker kemudian melaksanakan kontak dekat dengan orang yang rentan dan tidak memakai masker, maka kemungkinan penularan 100 persen.

"Namun apabila orang yang sakit membawa virus tidak menggunakan masker sementara orang lain yang rentan kontak dekat menggunakan masker maka penularan turun sekitar 70 persen," kata dia.

Kemudian, apabila orang yang membawa virus menggunakan masker dan orang lain sekitarnya tidak memakai masker, penularan turun menjadi sekitar 5 persen. Dan, apabila dua-duanya memakai masker maka kemungkinan penularan turun drastis menjadi 1,5 persen.

"Ini yang yakinkan kita, gunakan masker paling tepat dan gunakanlah masker secara benar. Tutup mulut dan hidung dengan baik, jaga jarak dan mencuci tangan," tandas Yurianto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya