Liputan6.com, Jakarta - Kasus Virus Corona COVID-19 di Indonesia, hingga Rabu (24/6/2020), sudah menembus 49 ribu. Seperti hari-hari sebelumnya, angka kasus baru harian di Indonesia masih di atas seribu.
Kasus corona di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara, serta lebih banyak dari kombinasi kasus di Korea Selatan dan Jepang.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, kasus Virus Corona COVID-19 di Indonesia dipandang lebih baik daripada negara-negara besar lain yang kasusnya mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan. Pandangan itu diungkapkan Duta Besar Korea Selatan di Indonesia, Kim Chang-beom.
"Jika kamu melihat jumlah kasus, kasus infeksi di seluruh dunia, terutama di negara dengan populasi lebih dari 150 juta, negara-negara berukuran besar, saya berpikir Indonesia masih cukup oke," ujar Dubes Kim pada acara bincang bersama Korean Cultural Center Indonesia, Rabu (24/6/2020).
Dubes Kim bertanya dirinya bukan sedang membela pemerintah, namun ia mencontohkan negara-negara besar lain seperti Amerika Serikat dan Rusia memiliki kasus lebih tinggi.
"Amerika Serikat, Rusia, China, India, Brasil, Pakistan, mereka sedang bertempur melawan COVID-19, mereka masih berjuang, dan rekor mereka tidak begitu shiny," jelasnya.
AS, Brasil, Rusia, dan India merupakan empat besar negara dengan kasus corona tertinggi. Kasus di AS sudah tembus 2 juta.
Kasus positif di Indonesia rendah, tetapi tesnya juga rendah.
Berdasarkan grafik di Our World in Data, tes corona harian di Indonesia per 1.000 orang lebih sedikit dari Amerika Serikat, Rusia, India, bahkan Pakistan.
Sementara itu, kasus di Korea Selatan termasuk yang terkendali di dunia. Korea Selatan mendapat pujian internasional karena penangangan yang cepat ketika jumlah kasus masih sedikit.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kasus Corona di Indonesia Tembus 49 Ribu
Hingga Rabu ini, data akumulatif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menunjukkan individu yang terinfeksi virus corona baru berjumlah 49.009 dengan penambahan 1.113 kasus.
Angka tersebut didapat dari hasil pemeriksaan spesimen melalui tes cepat dan PCR oleh tim Gugus Tugas. Sejak Selasa kemarin hingga pukul 12.00 WIB hari ini, telah diperiksa 21.233 spesimen, sehingga total spesimen yang diperiksa adalah 689.452.
Selain kasus positif terbaru, Tim Gugus Tugas melalui juru bicara Achmad Yurianto juga menyampaikan data kesembuhan terbaru. Hari ini tercatat ada 417 kasus sembuh, dengan demikian total kesembuhan dari COVID-19 menjadi 19.658 orang.
Sementara itu, kasus kematian terkait COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan 38 orang sehingga total menjadi 2.573.
Dalam konferensi pers hari ini, Yurianto kembali menyinggung mengenai orang tanpa gejala. Ia mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari tertular atau pun menularkan melalui individu tanpa gejala.
"Proses penularan yang terjadi hari ke hari di beberapa provinsi ini menggambarkan bahwa masih ada sumber penularan di tengah masyarakat," ujarnya dalam konferensi pers secara daring dari Graha BNPB Jakarta.
"Kasus positif dan kemudian tidak memiliki gejala yang signifikan membuat merasa lebih aman atau merasa sehat, ini yang tidak disadari. Dan kemudian masih adanya kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan tidak rajin mencuci tangan inilah yang kemudian menjadi kelompok yang rentan tertular. Dan ini memberikan gambaran kasus baru yang muncul," lanjutnya.
Advertisement