Menristek: Indonesia Siap Produksi Ventilator Lokal untuk Pasien Covid-19

Universitas Indonesia mendukung ketersediaan 300 unit ventilator COVENT-20 untuk sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2020, 04:40 WIB
Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro menyampaikan, kementeriannya tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa murni untuk COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (3/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa Indonesia telah siap memproduksi ventilator sendiri untuk penanganan Covid-19.

Dia menyatakan, Universitas Indonesia (UI) mendukung ketersediaan 300 unit ventilator COVENT-20 untuk sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19.

"Meskipun barangkali masih ada komponen impor di dalam ventilator tersebut, tapi saya sudah diberi informasi bahwa 70% dari ventilator yang bisa disaksikan ini berasal dari Indonesia atau lokal kontennya 70%," kata Bambang saat konpers di BNPB, Rabu (24/6/2020).

Dia mengatakan, ventilator ini berhasil dibuat atas kerja sama dua fakultas di UI yaitu Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik. Sementara pendanaan ventilator baik produksi dan distribusi dilakukan atas kerja sama dengan ikatan alumni dan filantropis dengan metode crowd funding.

"Kita masih menunggu tentunya ventilator-ventilator jenis lain karena dari semua ventilator yang sudah mendapatkan izin edar, belum ada ventilator untuk ICU, namun tidak lama lagi kita akan mendapatkan ventilator untuk ICU sehingga kita memiliki lengkap semua jenis," tambah Bambang.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Produksi 100 Ribu Alat Rapid Test

Paramedis Siloam Hospitals menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) mandiri COVID-19 secara drive thru di Akses Senayan Park Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Rapid Tes Covid -19 dibanderol seharga Rp 489.000, periode 17-30 April 2020 pukul 08.00-10.00 WIB. (merdeka.com/Arie Basuki)

Tidak hanya ventilator, Kemenristek/BRIN juga sedang memproduksi alat tes PCR dan rapid test. Saat ini, jumlah alat rapid test yang sudah diproduksi sudah mencapai 100 ribu dari 2 juta unit yang ditargetkan. Pihaknya juga sudah meresmikan Mobile BSL 2 pada 16 Juni 2020 lalu.

"Mobile BSL 2 ini bertujuan untuk menambah jumlah kapasitas pemeriksaan swab test di berbagai tempat di Indonesia," kata dia.

Bambang pun mengucapkan apresiasi serta terima kasih kepada seluruh peneliti di Indonesia terutama kepada civitas akademika Universitas Indonesia (UI).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya