Liputan6.com, Jakarta - Tiga partai politik (parpol) termasuk Partai Demokrat secara resmi mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Suroto (Yuni-Suroto) menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sragen 2020.
Setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), giliran Partai Demokrat lewat Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan rekomendasi langsung kepada Yuni-Suroto di Jakarta, Senin 22 Juni kemarin untuk maju Pilkada Sragen.
Advertisement
Yuni yang juga Bupati Sragen merasa rekomendasi yang diserahkan secara pribadi oleh AHY kepadanya dan Suroto merupakan kado luar biasa di hari ulang tahunnya yang ke-46.
"Alhamdulillah, saya dan Pak Suroto, kemarin (Senin), mengambil rekomendasi dari Partai Demokrat yang secara pribadi diserahkan Ketua Umum Mas AHY didampingi Ketua DPD Jateng Mas Rinto Subekti," ujarnya saat ditemui wartawan di Tanon, Selasa 23 Juni 2020.
"Pesannya, semangat dan didoakan semoga berhasil membangun daerah. Masing-masing saling membantu," tambah dia.
Dengan demikian ada tiga partai yang mengusung dan memberi rekomendasi, yakni PDIP, PKB, dan Demokrat.
Yuni mengaku tidak ingin jemawa dengan rekomendasi yang diterimanya. Dia hanya ingin mencari teman sebanyak-banyaknya karena dengan banyak teman, maka yang berat menjadi ringan.
"Setelah rekomendasi PDIP diberikan semua baru nanti ada deklarasi. Setelah deklarasi itu konsolidasi dilakukan. Sebenarnya secara non formal sudah konsolidasi. Tetapi tim sukses belum terbentuk," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diusulkan dari Bawah
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, mengatakan rekomendasi itu turun karena diusulkan dari bawah, yakni dari tingkat DPC ke DPD, dan diteruskan ke DPP.
Turunnya rekomendasi Partai Demokrat itu sudah dijadwalkan mulai Minggu 21 Juni hingga Rabu 24 Juni kemarin. Yakni untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur(NTT).
"Setiap pasangan calon sempat diwawancara juga. Ketika ada kesamaan visi misi maka rekomendasi turun. Termasuk Mbak Yuni dan Pak Suroto juga diwawancara sebelum rekomendasi turun," jelas Budi.
Simak berita Solopos.com lainnya di sini.
Advertisement