Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Tertekan Sepanjang Hari Ini

Rupiah dibuka di angka 14.115 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Jun 2020, 10:50 WIB
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rupiah ditutup menguat 170 poin atau 1,19 persen menjadi Rp14.113 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.283 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan Kamis ini. Sempat dibuka menguat, namun rupiah berbalik arah dan melemah menjelang siang hari.

Mengutip Bloomberg, Kamis (25/6/2020), rupiah dibuka di angka 14.115 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.130 per dolar AS.

Namun menjelang siang, rupiah kembali melemah ke 14.145 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.115 per dolar AS hingga 14.145 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 2,01 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.231 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.160 per dolar AS.

"Ada potensi rupiah sebagai salah satu aset berisiko mengalami tekanan hari ini, karena sentimen negatif kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus COVID-19 kembali membayangi pergerakan pasar," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020).

Ariston menuturkan kasus COVID-19 yang terus meninggi dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi yang kini sedang berlangsung sejak pembukaan kembali perekonomian.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Pergerakan Rupiah

Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Isu lain yang bisa menekan aset berisiko, lanjutnya, adalah rencana pengenaan tarif impor baru terhadap barang-barang Eropa oleh AS yang bisa memicu perang dagang baru.

"Namun demikian ekspektasi pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi masih belum hilang. Sentimen ini masih bisa menopang penguatan aset berisiko," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa ditutup melemah tipis dengan ke Rp14.050 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp14.200 per dolar AS.

Pada Rabu (24/6) lalu rupiah menguat 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.130 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.162 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya