Liputan6.com, Jakarta - Rempah-rempah Indonesia banyak digunakan untuk produk obat tradisional, produk kecantikan atau kosmetik, farmasi, bumbu masak, parfum, sabun, dan masih banyak lagi. Indonesia juga dipercaya oleh negara-negara lain sebagai produsen tanaman rempah dengan kualitas terbaik.
Negara-negara seperti dari kawasan Timur Tengah, dan Eropa adalah negara yang sering mengekspor rempah-rempah dari Indonesia seperti, cengkeh, pala, merica, kayu manis, dan masih banyak lagi.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat kinerja ekspor rempah, Indonesia berada pada peringkat ke enam dengan pangsa pasar 6,03 persen.
Baca Juga
Advertisement
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Kasan Muhri, menyampaikan terdapat lima komoditas ekspor utama yang dilakukan Indonesia pada tahun 2019 ke dunia mencapai 71,36 persen.
“Komoditas tersebut yakni biji lada USD 141,84 juta (22,04 persen), biji cengkeh USD 107,11 juta (16,65 persen), Kayu manis USD 78,23 juta (12,16 persen), biji vanilla USD 67,02 juta (10,42 persen), dan Pala USD 64,92 juta (10,09),” kata Kasan dalam webinar “Strategi Diversifikasi dan Adaptasi Produk Ekspor Rempah-Rempah di Masa dan Setelah Pandemi Covid-19”, Kamis (25/6/2020).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Paling Banyak Diekspor
Bila dilihat dari apa yang disampaikan, biji lada merupakan komoditas yang banyak di ekspor, hal itu terbukti permintaan dunia terhadap komoditas rempah Indonesia tinggi.
Meskipun pada 2019 Indonesia tidak termasuk ke dalam lima besar sebagai negara eksportir rempah terbesar dunia.
Adapun lima negara eksportir rempah terbesar dunia tahun 2019, yakni India 18,75 persen, Tiongkok 14,25 persen, Vietnam 7,14 persen, Madagascar 6,47 persen, dan Guetemala 6,37 persen.
Advertisement