FOTO: PM Inggris Longgarkan Lockdown Covid-19

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (23/6) mengatakan aturan jaga jarak sosial sejauh 2 meter yang saat ini berlaku di Inggris akan dilonggarkan menjadi "1 meter lebih" mulai 4 Juli untuk melonggarkan lebih lanjut kebijakan karantina wilayah (lockdown

oleh Johan Fatzry diperbarui 25 Jun 2020, 12:30 WIB
PM Inggris Longgarkan Lockdown Covid-19
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (23/6) mengatakan aturan jaga jarak sosial sejauh 2 meter yang saat ini berlaku di Inggris akan dilonggarkan menjadi "1 meter lebih" mulai 4 Juli untuk melonggarkan lebih lanjut kebijakan karantina wilayah (lockdown
Sebuah bioskop yang tutup di London, Inggris (24/6/2020). PM Inggris Boris Johnson mengatakan aturan jaga jarak sosial sejauh 2 meter yang saat ini berlaku akan dilonggarkan menjadi "1 meter lebih" mulai 4 Juli untuk melonggarkan lebih lanjut lockdown terkait coronavirus. (Xinhua/Ray Tang)
Sebuah bioskop yang tutup di London, Inggris (24/6/2020). PM Inggris Boris Johnson mengatakan aturan jaga jarak sosial sejauh 2 meter yang saat ini berlaku akan dilonggarkan menjadi "1 meter lebih" mulai 4 Juli untuk melonggarkan lebih lanjut lockdown terkait coronavirus. (Xinhua/Ray Tang)
National Gallery yang tutup di London, Inggris (24/6/2020). PM Inggris Boris Johnson mengatakan aturan jaga jarak sosial sejauh 2 meter yang saat ini berlaku akan dilonggarkan menjadi "1 meter lebih" mulai 4 Juli untuk melonggarkan lebih lanjut lockdown terkait coronavirus. (Xinhua/Ray Tang)
Sebuah salon rambut yang tutup di London, Inggris (24/6/2020). PM Inggris Boris Johnson mengatakan aturan jaga jarak sosial sejauh 2 meter yang saat ini berlaku akan dilonggarkan menjadi "1 meter lebih" mulai 4 Juli untuk melonggarkan lebih lanjut lockdown terkait coronavirus. (Xinhua/Ray Tang)
Sebuah bioskop yang tutup di London, Inggris (24/6/2020). PM Inggris Boris Johnson mengatakan aturan jaga jarak sosial sejauh 2 meter yang saat ini berlaku akan dilonggarkan menjadi "1 meter lebih" mulai 4 Juli untuk melonggarkan lebih lanjut lockdown terkait coronavirus. (Xinhua/Ray Tang)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya