Liputan6.com, Jakarta - Bus kota Fairbanks tahun 1940-an ini terkenal karena buku yang dirilis pada 1996, disambung film di 2007 bertajuk Into the Wild telah diangkut menggunakan helikopter dari hutan belantara Alaska, pekan lalu.
Mengutip laman Lonely Planet, Kamis (25/6/2020), kepopuleran buku maupun film tersebut membuat bus ini jadi atraksi bagi petualangan luar ruang, di mana beberapa ceritanya malah berujung miris.
Karenanya, bus tua tersebut diangkut dari lokasi asalnya di Stampede Trail. Bus itu awalnya digunakan Yutan Construction Co untuk mengantar karyawan mereka pulang selama konstuksi jalan antara Lignite dan Stampede.
Baca Juga
Advertisement
Bus kemudian ditinggalkan setelah jalan tersebut selesai pada 1961. Bus tersebut ada di lokasi ini selama 24 tahun sampai eksplorer Christopher McCandless menjadikannya sebagai tempat berlindung pada 1992 dan meninggal karena kelaparan 114 hari setelahnya.
Kisah McCandles merupakan subjek utama buku Jon Krakauer, Into The Wild, dan diadopsi ke film yang digarap sutradara Sean Penn. Cerita ini kemudian menangkap banyak mimpi orang dan tak sedikit pelancong berusaha sampai ke bus tersebut dengan mengikuti langkah McCandless.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dipindahkan ke Lokasi Aman
Sayangnya, petualangan ini tak satu-dua kali berujung konsekuensi mengenaskan, mulai dari ditemukan luka-luka, memerlukan pencarian tim khusus saat melakukan perjalanan, bahkan meninggal dunia, mengingat lokasi bus yang sebenarnya sedikit berada di luar jalur pendakian.
"Bus ini akan dipindahkan ke lokasi yang aman, sementara DNR akan terus mempertimbangkan lokasi permanen bagi bus ini nantinya," kata komisinoner departemen terkait, Corri A. Feige.
"Kami tentu mendorong orang menikmati kawasan alam Alaska dengan aman, dan kami paham mengapa bus ini jadi sangat populer. Bagaimanapun, ini adalah kendaraan yang diinggalkan dan sangat mungkin berbahaya bagi keselamatan pengunjung," ucapnya.
Advertisement