Liputan6.com, Hanoi - Vietnam dinilai telah berhasil mengatasi wabah Virus Corona COVID-19, namun pihaknya belum berencana untuk membuka wilayah bagi wisatawan internasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc.
Ia menilai bahwa masih ada kekhawatiran bahwa hal itu dapat menyebabkan gelombang kedua infeksi.
Melansir Channel News Asia, Kamis (25/6/2020), berkat program pengujian yang agresif dan bertarget serta sistem karantina terpusat, Vietnam telah menampung jumlah infeksi hingga 352 kasus yang relatif rendah, yang sebagian besar telah pulih. Bahkan, hingga laporan terakhir tidak ada kematian yang terjadi.
Baca Juga
Advertisement
"Tidak ada rencana bergegas untuk membuka pintu," kata Perdana Menteri Nguyen dalam pernyataan yang diposting di situs web pemerintah.
"Vietnam belum siap untuk menyambut kembali para wisatawan internasional. Para pakar asing, pekerja tingkat tinggi, dan investor ke Vietnam disambut baik tetapi akan diawasi secara ketat," jelasnya lagi.
Para ahli asing yang sangat terampil seperti insinyur telah diizinkan memasuki Vietnam dengan penerbangan khusus dan karantina di hotel dalam upaya untuk menjaga ekonomi tetap bertahan di seluruh pandemi global. Nguyen mengatakan frekuensi penerbangan tersebut harus ditingkatkan.
Selama lebih dari dua bulan, Vietnam telah melaporkan tidak ada penularan Virus Corona baru secara komunitas. Pada awal Juni, Vietnam mengatakan pihaknya berencana untuk melanjutkan penerbangan ke beberapa negara bebas virus yang tidak memiliki kasus Virus Corona baru selama 30 hari atau lebih.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Negara Asia Tenggara Lainnya
Negara-negara Asia Tenggara lainnya dengan infeksi yang melambat sedang mempertimbangkan pengaturan perjalanan di bulan-bulan mendatang, seperti Malaysia dan Thailand, untuk memasuki negara-negara seperti China, Korea Selatan dan Jepang.
Thailand telah berhasil menahan kasus baru selama 31 hari tanpa transmisi domestik, dan akan mengizinkan masuknya beberapa pelancong bisnis jangka pendek dan wisatawan medis mulai bulan depan.
Advertisement