Liputan6.com, Blora - Selama bertahun-tahun praktik kotor judi toto gelap (togel) tumbuh subur di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Omzet yang didapat dalam semalam bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Hal itu diungkapkan wakil ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Blora, Tejo Prabowo alias Jojok, dalam dialog virtual di channel Inspirasi Jawa Tengah yang digawangi politisi senior Bambang Sadono.
Dalam dialog itu, Bambang menanyakan kepada Jojok berapa kira-kira omzet semalam yang di dapat dari praktek judi togel di Blora?
"Empat ratus juta Pak dalam semalam," Kata Tejo.
Jojok menjelaskan, omzet yang berasal dari masyarakat itu disetorkan ke dua bandar togel yang mendominasi di Kabupaten Blora, yakni Bandar dengan kode 33 dan HRT.
Dia bilang, bandar dengan kode 33 berasal dari Semarang, sedangkan HRT merupakan bandar lokalan (Blora).
Baca Juga
Advertisement
"Yang paling besar bandar 33 semalam bisa capai Rp150 juta - Rp200 juta. Sedangkan HRT naik turun mencapai Rp100 juta. Sisanya bandar-bandar yang menginduk kedua bandar itu," kata Jojok.
Menurutnya, meski nama aktivitas judi tersebut adalah toto gelap, namun praktiknya berjalan terang-terangan.
"Depan rumah, samping rumah, warung kopi ada semua aktivitas ngeramal nomor. Pagi harinya menanyakan angka yang keluar berapa," ucapnya.
Jojok menjelaskan, sebelumnya pihaknya bersama Ormas Pemuda Pancasila sudah pernah melakukan audiensi terkait aktivitas togel di Blora.
"Tapi semenjak kasus ini mencuat ke publik, sudah beberapa hari togel tutup. Mudah-mudahan tutup selamanya," jelasnya.
Sementara itu Bambang Sadono, mendorong agar permasalahan ini jangan hanya ribut di asap namun cari apinya.
"Jangan terfokus pecatutan nama-nama wartawan yang tertuduh menerima atensi. Tapi fokus pada penutupan aktivitas togel," terangnya.
Persoalan catut mencatut nama, mengingatkan Bambang Sadono sewaktu menjabat ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, hal serupa pernah terjadi juga sewaktu ada beberapa wartawan di Solo ikut dicatut namanya, dibilang ikut terlibat aktivitas Capjikia.
"Terpaksa saat itu beberapa wartawan kami panggil dan mintai keterangan. Beberapa dari mereka sekarang sudah menjadi wartawan senior," terangnya.
Sebelumnya, ada akun Facebook bernama Toto Gelap mengunggah status yang dibagikan ke sejumlah grup facebook. Satu diantaranya di grup "Paguyuban Wong Blora"
"Terimakasih untuk masyarakat Blora atas partisipasinya selama ini LSM DI BLORA, ORMAS DI BLORA, MEDIA DI BLORA yang telah mendukung kami," demikian akun itu menulisnya.
Unggahan tersebut seolah-olah aktivitas judi togel tumbuh subur di Blora atas dukungan salah satunya dari media. Tidak terima dengan unggahan itu, dua wartawan muda dan seorang aktivis penggiat media sosial melaporkan masalah itu ke Polres Blora dan meminta judi togel diberantas.