Mendag: PSBB Dilonggarkan, Stres Masyarakat Berkurang

PSBB mengakibatkan banyak aktivitas yang terhenti, baik aktivitas pendidikan, sosial, pekerjaan, perbelanjaan, dan perdagangan.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Jun 2020, 20:58 WIB
Petugas bermasker dan berpelindung wajah membersihkan lantai di Mal Central Park, Jakarta, Rabu (3/6/2020). Selain menerapkan protokol kesehatan, pusat perbelanjaan juga menyediakan fasilitas pendukung physical distancing sebagai persiapan operasional di era normal baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan banyak aktivitas yang terhenti, baik aktivitas pendidikan, sosial, pekerjaan, perbelanjaan, dan perdagangan.

Banyak orang yang beralih bekerja di rumah saja atau Work From Home. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun.  

Menteri Perdagangan Agus suparmanto mengatakan, saat ini merupakan titik balik kebijakan new normal yang merubah budaya untuk pakai masker, cuci tangan, dan juga para pelaku usaha menggunakan face shield. Hal ini diklaim akan menggerakan roda ekonomi.

“Kemudian secara psikologis mereka akan memanfaatkan waktunya untuk pergi ke mal, sehingga stress di rumah akan berkurang. Dengan aktivitas semuanya ini yang tadinya tutup kita buka bertahap sehingga aktivitas ekonomi berjalan,” kata Agus dalam webinar Kebangkitan sektor ritel di normal baru, Kamis (25/6/2020).

Tentunya, menurut Menteri Agus, ini berpengaruh terhadap  daya beli masyarakat terhadap pangan, pasar tradisional, dan ritel modern, serta minimarket yang sudah dibuka. Artinya aktivitas masyarakat kembali bekerja.  

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Utamakan Protokol Kesehatan

Petugas mengecek suhu tubuh pengunjung di pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Mulai 16 Juni 2020, sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Depok kembali beroperasi selama masa PSBB proporsional, namun tetap dengan memerhatikan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Lebih lanjut, Agus mengingatkan ada beberapa hal yang paling penting dalam menjalankan aktivitas di era new normal, yakni perlu mengedepankan protokol kesehatan. Dengan begitu, semua akan merasa aman baik pelaku usaha, penjualnya, maupun pemilik operasional dari mal itu sendiri.

“Hal-hal inilah yang kita terus pantau kemudian juga kita pantau bersama dengan pemerintah daerah dan BNPB untuk mengevaluasi semuanya ini, sehingga berjalan lebih baik,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya