Melongok Pasar Manis Banyumas, Jawara Pasar Tradisional Inovatif Protokol Covid-19

Tak kalah penting, pasar tradisional di jantung Kota Purwokerto ini juga menyediakan pembayaran nontunai.

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 26 Jun 2020, 04:00 WIB
Pasar Manis, Banyumas, menerima Penghargaan sebagai pasar tradisional paling inovatif dalam protokol Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Banyumas)

Liputan6.com, Banyumas - Pasar Manis Banyumas makin legit setelah dinobatkan sebagai pasar tradisional paling inovatif terapkan protokol kesehatan di masa pandemi. Pasar Manis mengalahkan ratusan pasar dari berbagai daerah. Pasar Manis diganjar dana insentif sebesar Rp3 miliar.

Pasar Manis menyabet juara pertama lomba inovasi daerah penyiapan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Lomba ini diikuti pemerintah daerah yang dikelompokkan dalam empat klaster, antara lain klaster provinsi, klaster kabupaten, klaster kota, dan klaster kabupaten tertinggal/perbatasan.

Lomba inovasi bertujuan mendorong gerakan nasional penerapan protokol pencegahan Covid-19 di daerah. Protokol pencegahan merupakan bagian dari penerapan kenormalan baru agar kehidupan masyarakat kembali produktif.

"Karena hingga vaksin ditemukan masyarakat harus beradaptasi dengan COVID-19," demikian pernyataan rilis Humas Pemkab yang diterima Liputan6.com.

Pasar Manis menjadi yang terinovatif setelah menerapkan serangkaian protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Begitu tiba di pintu masuk pasar tradisional ini, pengunjung akan menjumpai fasilitas mencuci tangan lengkap dengan sabun.

Pengunjung juga akan bertemu petugas pasar yang mengingatkan agar mengenakan masker. Selanjutnya, begitu memasuki pasar, pengunjung akan dipandu rambu penunjuk jalan di lantai.

Pasar Manis menerapkan jalur satu arah, sehingga tidak ada kerumunan akibat lalu lalang pembeli.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Ada Pembayaran Non Tunai di Pasar Manis

Presiden Jokowi di Pasar Manis, Banyumas, Jawa Tengah (Liputan6.com/ Aris Andrianto)

Pengelola pasar juga memberi jarak antarpedagang. Para pedagang wajib mengenakan masker. Beberapa bahkan ada yang melengkapi dengan pelindung wajah. Tak kalah penting, di pasar tradisional di jantung Kota Purwokerto ini juga menyediakan pembayaran nontunai.

Seluruh rangkaian protokol ini kemudian didokumentasikan dalam bentuk video. Video ini yang menjadi bahan penilaian tim juri.

Achmad Husein menerima penghargaan ini pada Senin (22/9) di Gedung Sasana Bakti Praja Lt 3 Kementerian Dalam Negeri Jl Medan Merdeka Utara no 7 Jakarta Pusat.

Selain Banyumas, juga ada sembilan kabupaten lain yang menerima penghargaan. Sembilan kabupaten itu antara lain Aceh Tamiang, Trenggalek, Sintang, Lembata, Seram Bagian Barat, Sumba Barat Daya, Nias, Sigi, dan Jaya Wijaya.

Banyumas mengirimkan tujuh video untuk tujuh kategori lomba. Namun hanya satu yang lolos mendapat juara.

Tujuh kategori itu di antaranya pasar tradisional, mall dan minimarket, restoran,  PTSP,  tempat wisata, dan  transportasi umum.

Lomba diikuti 378 daerah dengan rincian 30 daerah provinsi, 273 kabupaten, 78 kota dan 16 daerah tertinggal. Sedangkan jumlah inovasi Covid-19 sebanyak 1.942 yang terdiri dari 191 inovasi provinsi, 1.324 inovasi kabupaten, 446 inovasi kota dan 37 inovasi daerah tertinggal.

Untuk Provinsi ada enam yang menjadi nominator yaitu Bali, Jawa Timur, Lampung, Jambi, Sulawesi Tenggara dan Jawa Tengah. Sedangkan untuk daerah kota yang menjadi nominator antara lain Kota Bogor, Pekanbaru, Bekasi, Semarang dan Bengkulu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya