Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi personal mobility vehicle semakin canggih dan praktis. Misalkan saja skuter listrik Poimo (Portable and Inflatable Mobility) hasil kerja sama Mercari R4D dengan laboratorium Kawahara dan Niiyama dari Universitas Tokyo.
Kreasi sekelompok mahasiswa di Universitas Tokyo berawal dari keinginan untuk menciptakan kendaraan baru. Idenya adalah menggunakan bahan lembut, ringan dan memudahkan pemiliknya. Walau bukan solusi mobilitas mikro pertama yang ada, Poimo bisa dibilang paling menarik karena secara efektif menyelesaikan masalah portabilitas. Buktinya skuter ini dapat dilipat dan dimasukkan ke dalam ransel besar.
Baca Juga
Advertisement
“Poimo merupakan jenis mobilitas personal baru yang terbuat dari bahan lunak, ringan, dan dapat ditiup. Bodi lembut dan dimensi kecil memungkinkan interaksi pengguna lebih aman dengan pejalan kaki. Kami juga sudah melakukan tes mekanis untuk memverifikasi bahwa itu dapat menahan berat manusia,” kata Ryuma Niiyama, bagian dari tim pengembangan di Universitas Tokyo.
Skuter listrik Poimo diciptakan dengan teknik robotik lunak untuk menciptakan kendaraan listrik yang aman. Setidaknya dirancang untuk meminimalkan kecelakaan, terutama di ruang pejalan kaki yang padat seperti yang ada di Tokyo, Jepang. Ia juga termasuk kendaraan antirepot, karena jika terjadi tabrakan atau tusukan, tubuh yang menggembung dapat diganti atau diperbaiki tanpa masalah besar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Material Tempat Tidur
Tubuh Poimo terbuat dari termoplastik poliuretan (TPU) yang mudah disesuaikan. Material itu biasanya digunakan untuk tempat tidur. Bentuknya kaku dan seperti balon mainan. Bagian depan persegi panjang, dan tubuhnya mengotak. Disajikan dengan warna abu-abu, bertujuan untuk menyenangkan secara visual sambil menghindari dekorasi atau elemen tambahan yang dapat menambah beratnya atau menghambat kepraktisannya.
Ia dapat dilipat, dan hanya perlu waktu tidak lebih dari satu menit untuk digembungkan. Sebelum ditiup dengan pompa kecil, pengendara terlebih dahulu memasang komponen yang bisa dilepas, termasuk roda depan dan belakang, baterai, motor listrik, setang, dan pengontrol nirkabel bawaan. Jika sudah terpasang dan seluruh bagian telah mengembang sempurna, baru bisa dikendarai.
Advertisement
Bobot
Bobot total Poimo yakni 5,5 kg termasuk komponen yang bisa dilepas seberat 2,4 kg. Tetapi para peneliti dan perancangnya berharap bisa mengurangi bobotnya lagi. Kendati demikian, Poimo dapat dikempiskan dan dimasukkan ke dalam ransel setelah digunakan. Cukup praktis untuk mobilitas sehari-hari pengganti Segway maupun sepeda.
Skuter ini mudah dibawa-bawa berkat bodinya yang kecil dan memungkinkan volumenya untuk berubah. Ia juga tidak membutuhkan ruang parkir karena pengguna dapat membawanya dengan mudah. Apalagi ia tidak menggunakan kabel untuk mengisi tenaga baterai, karena sudah mengadopsi transfer daya nirkabel.
"Kami percaya bahwa kendaraan tiup ini berbeda dengan sistem mobilitas yang ada. Tentunya ini menciptakan hubungan baru dengan orang-orang dan akan berguna bagi kota pada masa depan," kata Ryuma Niiyama.
Butuh 1 Tahun
Skuter mungil Poimo pertama kali dipublikasikan di Tokyo pada konferensi CHI 2020 tentang Human Factors in Computing Systems. Setidaknya membutuhkan waktu satu tahun untuk merancang dan membangun Poimo. Namun, para ahli di sana mengatakan aturan e-skuter masih perlu diklarifikasi oleh pemerintah, sebelum moda transportasi semacam itu dapat dianggap aman.
Di lain sisi, para peneliti dan perancangnya mendapat tanggapan yang bagus dari pengguna tes Poimo di Jepang. Sebagian besar mengatakan kalau Poimo lebih padat dari yang mereka bayangkan. Ryuma dan tim juga berharap karya ciptaannya bisa jauh lebih hemat biaya daripada kendaraan yang ada saat ini. Sampai sekarang skuter listrik ini terus dioptimalkan untuk mengurangi bobot, memaksimalkan kenyamanan dan portabilitas, serta menentukan kelayakan.
Sumber: Oto.com
Advertisement