Liputan6.com, Jakarta- Senior White House Correspondent untuk VOA, Patsy Widakuswara, menceritakan pengalamannya bertugas meliput aktivitas kepresidenan Amerika Serikat di Gedung Putih, di tengah pandemi Virus Corona yang melanda Negeri Paman Sam.
Dengan pengalaman siaran internasional selama lebih dari 25 tahun, Patsy sudah menjadi koresponden Gedung Putih sejak 2018, dan juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi koresponden tetap di gedung kepresidenan AS tersebut.
Advertisement
"Saya pikir secara profesional, meliput pandemi di pemerintahan Presiden Trump itu sama seperti di pemerintahan manapun juga. Di mana kita sebagai wartawan harus berjuang, untuk bisa mendapatkan informasi yang faktual, dan bukan wacana yang ingin disampaikan oleh pemerintah," kata Patsy saat menceritakan tantangannya ketika liputan di Gedung Putih dalam acara sesi sharing wartawan secara virtual dengan @america, Kamis 25 Juni 2020.
Ia pun menunjukkan pengalamannya dalam bentuk video dokumenter, saat menghadiri konferensi Presiden Donald Trump di Gedung Putih yang diputarkan oleh @america.
Dalam video tersebut, digambarkan bahwa di ruang konferensi pers, biasanya para wartawan duduk berdekatan, namun karena pandemi Virus Corona, ada kursi kosong yang ditempatkan di antara dua wartawan.
Selain itu, meskipun ruangan konferensi dihadiri oleh lebih dari 10 orang, tetapi Patsy menjelaskan bahwa sudah adanya "Usaha dari Asosiasi Wartawan Gedung Putih untuk pembatasan sosial sebisa mungkin sambil terus meliput presiden."
Patsy mengungkapkan bahwa "Meskipun selama krisis Virus Corona ini VOA sudah berlakukan kerja dari rumah, namun saya tetap harus datang ke Gedung Putih kalau ada briefing."
Tetapi Patsy tidak setiap hari ke Gedung Putih, menurut dokumenter itu. "Kalau saya sedang tidak ada briefing di Gedung Putih, seperti hal nya semua pegawai VOA lainnya, saya pun harus kerja dari rumah," jelas Patsy.
Selain menampilkan pengalamannya meliput Gedung Putih secara langsung di tengah pandemi, Patsy juga menunjukkan situasi bilik kerjanya di VOA, yang pada biasanya ia tempati bersama rekannya.
"Di bilik ini ada rekan saya, koreponden Gedung Putih VOA yang satu lagi, dan satu lagi adalah kursi saya," tutur Patsy dalam video itu, tetapi ia lalu menambahkan bahwa, "Selama krisis ini kami sepakat untuk gantian, hanya satu orang yang ada di bilik VOA dan tentunya sambil melakukan langkah-langkah pengamanan lainnya."
Namun, beberapa waktu setelah pembuatan video dokumenter untuk VOA Indonesia itu, Patsy mengatakan bahwa sudah ada sedikit perubahan karena beberapa perkembangan.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penerbangan dengan Presiden Donald Trump
Patsy Widakuswara juga menceritakan pengalamannya saat mengikuti penerbangan pesawat Air Force One bersama Presiden Donald Trump pada 28 Maret lalu, yang merupakan pertama kalinya ia ikuti dalam masa pandemi Virus Corona.
"Seperti banyak orang yang tidak selalu bisa jaga jarak aman selama bekerja, baru-baru ini saya harus ambil risiko terbang naik Pesawat Air Force One bersama Presiden Donald Trump di tengah-tengah pandemi," cerita Patsy, dalam video dokumenter terkait pengalamannya tersebut.
Dalam video dokumenter itu, tantangan dalam penerbangan ditunjukkan saat adanya pemeriksaan yang terlewati, yang mengharuskannya berkontak dekat dengan banyak orang.
Patsy mengatakan, "Pada saat pemeriksaan saja saya menghadapi 5 orang, yaitu 5 petugas, dalam jarak dekat dan tidak semuanya pakai masker."
Dengan keadaan yang Patsy harus lewati, ia berusaha untuk memastikan kebersihan tempat yang hendak akan didudukinya dan barang yang akan ia gunakan, bahkan sampai boks makanan.
"Jadi saya lap semuanya mulai dari kursi sampai boks makanan semuanya saya lap dengan desinfektan," tutur Patsy.
Patsy mengakui bahwa bepergian dan satu pesawat dengan banyak orang membuatnya stres, karena takut terpapar Corona COVID-19. Ia mengungkapkan, "Saya juga stres karena pekerjaan, karena sebagai 'wartawan pool' itu berat tugasnya."
Selain itu, Patsy, juga harus berbagi materi berita dengan media di seluruh AS, dan tugasnya merekam apapun pernyataan presiden, menurut video dokumenter itu. Karena itu, ia menjelaskan, "Harus cepat, harus akurat, jadi bukan cuman reputasi saya saja yang dipertaruhkan tapi juga reputasi VOA."
Advertisement