Anggaran 2021 Naik, Kementerian ESDM Fokus Garap Infrastruktur

Anggaran Kementerian ESDM akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur migas khususnya jaringan gas bumi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jun 2020, 13:20 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif (tengah) saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Arifin Tasrif akan menggelar rapat koordinasi dengan Pimpinan KPK membahas pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik untuk menghindari praktik tindak pidana korupsi. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menegaskan, pagu indikatif Kementerian ESDM tahun 2021 yang telah diputuskan bersama Komisi VII DPR RI sebesar Rp 6,84 triliun, akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Indonesia.

Adapun program prioritas sektor ESDM tahun 2021 terfokus pada tiga pembangunan infrastruktur, yaitu infrastruktur minyak dan gas bumi, infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan infrastruktur Badan Geologi.

Anggaran pada infrastruktur migas akan dialokasikan untuk pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 138.206 sambungan rumah (SR) dengan total anggaran sebesar Rp 1,4 triliun, pembagian konverter kit untuk nelayan sebanyak 25.000 paket dengan total anggaran Rp 218,8 miliar.

Selain itu, anggaran Kementerian ESDM juga akan digunakan untuk pengadaan konverter kit untuk petani akan dibagikan sebanyak 25.000 paket, serta konversi minyak tanah ke LPG 3 kg (remote area) sebanyak 139.070 paket dengan besaran anggaran Rp 70,4 miliar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


EBTKE

Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 12 Tahun 2017 membuat peluang investari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) semakin terbuka lebar.

Alokasi anggaran EBTKE akan digunakan untuk pembangunan rooftop perkantoran/gedung sosial/rumah ibadah berkapasitas 21 MegaWatt Peak (MWp) dengan total anggaran Rp 463,3 miliar, 22 unit revitalisasi pembangkit EBT sebesar Rp 111,7 miliar, 46 unit PLTS penunjang tugas K/L sebesar Rp 60,6 miliar dan 25.000 unit pembagian tabung listrik sebesar Rp 93,5 miliar dan Penerangan Jalan Raya Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di 18.888 titik.

Selain itu, dana infrastruktur Badan Geologi akan dimanfaatkan untuk pembangunan 5 pos pengamatan Gunung Api sebesar Rp 11,8 miliar, Rp 23,3 miliar sistem mitigasi bencana geologi di 4 lokasi, pusat informasi geologi geopark di 2 lokasi sebesar Rp 7,5 miliar, 8 rekomendasi survei keprospekan sumber daya dan cadangan panas bumi sebesar Rp 426,2 miliar, Rp 104,8 miliar untuk pembangunan data dan informasi migas/survei seismik migas di 3 lokasi, dan pengembangan jaringan pemantauan air tanah di 11 Cekungan Air Tanah sebesar Rp 31,8 miliar.

Dalam rapat kerja dengan KOmisi VII DPR, Kamis (26/6), disepakati pula untuk meninjau kembali anggaran tahun 2021 dan meningkatkan anggaran kegiatan-kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Komisi VII DPR RI meminta Kementerian ESDM menambah volume pada anggaran perubahan tahun 2021, sehingga pembagian konverter kit untuk nelayan dan petani masing-masing sebanyak 50.000 paket, dan tabung listrik menjadi 50.000 unit.

 

 


Harapan

Petugas membersihkan area dekat instalasi jaringan gas PGN di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pada tahun 2020, Kementerian ESDM melalui PGN menargetkan 266.070 rumah tangga dan industri kecil di 49 kabupaten/kota tersambung jaringan gas bumi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Melansir dari keterangan resmi laman Kementerian ESDM, Jumat (26/6/2020), Arifin menyambut baik hasil raker dan mengharapkan agar pelaksanaan anggaran dapat berjalan lancar.

"Kami sepakat dengan kesimpulan yang sudah dibentuk pada RDP dengan Sekjen. Kita harapkan Covid-19 ini segera teratasi dan ekonomi kita pulih, serta untuk APBN-Perubahan, kita harapkan memang ada dan terbuka kesempatannya. Terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya," kata Arifin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya