Liputan6.com, Jakarta - Unilever secara resmi mengumumkan bakal mengubah nama produk Fair & Lovely untuk pemasanan di India. Melansir laman Chanel News Asia, Jumat (26/4/2020), keputusan ini merupakan respons dari gerakan anti-rasisme yang terjadi secara global.
Pihaknya mengatakan bakal berhenti menggunakan kata 'Fair' sebagai bagian dari komitmen merayakan semua warna kulit. Tahun lalu, Unilever mencatatkan penjualan senilai 500 juta dolar Amerika di India.
Baca Juga
Advertisement
Penjualan produk krim pemutih ini dianggap mendorong perempuan India tak percaya diri dengan warna kulit mereka yang cenderung sawo matang. Akhirnya, muncul anggapan bahwa perempuan berkulit lebih cerah merupakan tanda ia berasal dari kelas sosial tinggi.
"Kami membuat portfolio produk skincare kami lebih inklusif dan ingin memimpin perayaan potret keberagaman kecantikan," kata Sanjiv Mehta, Head Hindustan Unilever, dalam keterangan resminya.
Beberapa perusahaan, termasuk produsen kosmetik asal Prancis L'Oreal, telah menerima kritik berkenaan dengan produk krim pemutih setelah gerakan melawan rasisme sontak terjadi secara global.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Perusahaan Pertama
Sebelum Unilever, minggu lalu Johnson & Johnson mengatakan, pihaknnya akan menyetop penjualan beberapa produk Neutrogena dan Clean & Clear yang diiklankan sebagai pengurang flek hitam di Asia dan Timur Tengah.
Krim pemutih di India sendiri sejak lama dipromosikan sekian banyak bintang Bollywood, termasuk Shah Rukh Khan dan Priyanka Chopra Jonas.
Priyanka belakangan dikritik ketika bersuara mendukung gerakan Black Lives Matter karena ia merupakan ambassador dari produk-produk pemutih.
Advertisement